Olahraga semakin menjadi trend dalam kehidupan global saat ini, olahraga dijadikan tidak hanya sebagai aktivitas untuk menyehatkan tubuh dan jiwa manusia, tetapi juga dapat dijadikan sebagai ajang berkompetisi atau persaingan antar manusia. Persaingan ini dalam tanda kutip ialah persaingan secara sehat bukan persaingan yang menghancurkan antara satu sama lain. Dengan menjadikan olahraga sebagai alat untuk berkompetisi, maka dibentuk badan olahraga dunia yang bertujuan mengatur dan mengelola persaingan tersebut. Badan olahraga dunia atau yang disebut dengan nama lain menyelenggarakan suatu Olimpiade yang menjadi ajang dipertandingkannya semua jenis olahraga populer di dunia. Olahraga sendiri telah dibagi kedalam beberapa jenis yang meliputi sepakbola, bola voli, bola basket, atletik, bulu tangkis, panahan, tenis, berkuda, golf, tinju, karate, taekwondo, anggar, gulat, balap sepeda, panjat tebing, pimpong, catur, dayung, kriket, bola tangan, futsal, angkat besi, dan lainnya. Atletik sendiri dibagi lagi kedalam beberapa jenisnya yaitu renang, lari cepat, lari maraton, loncat indah, renang indah, lompat jauh, lompat tinggi, tolak peluru, lempar jauh, senam indah, dan lainnya.
Dalam sejarah diadakannya olimpiade ini, Amerika Serikat menjadi negara peserta yang paling banyak meraih juara umum, sedangkan diurutan kedua diduduki negara China, perwakilan benua Asia. Kemudian secara keseluruhan negara yang sering juara umum terbagi rata untuk negara -negara daratan Eropa. Kenyataan tersebut tidak mengagetkan karena memang negara-negara yang disebutkan di atas merupakan negara-negara yang cukup serius dalam mempersiapkan timnya dan membangun berbagai sarana dan fasilitas pendukung olahraga dalam rangka meraih hasil yang maksimal. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat dan lainnya memang terkenal akan kemajuan sarana dan fasilitas olahraganya. Sangat berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara yang sedang berkembang yang sangat minim sarana dan fasilitas olahraganya. China sendiri dulunya hanyalah negara yang berstatus sebagai negara berkembang, akan tetapi mereka menunjukkan keseriusan dalam membangun kemajuan olahraganya. Tidak tanggung-tanggung anggaran olahraganya yang diambil dari anggaran pendapatan negaranya dialihkan ke pembangunan dan pembenahan fasilitas olahraganya. Selain itu, dengan anggaran olahraga yang cukup besar tersebut, para atletnya dikirim untuk melakukan Training Camp (TC) dan berujicoba ke negara-negara lain yang memiliki prestasi dan sarana serta fasilitas yang maju seperti di Eropa dan Amerika Serikat. Dengan usaha tersebut, China menjadi raksasa Asia sebagai negara yang cukup dominan menjuarai dalam setiap penyelenggaraan kompetisi olahraga skala benua Asia atau yang kita sebut sekarang Asian Games, serta mampu konsisten di peringkat kedua dalam tabel akhir peringkat perolehan medali di Olimpiade.