Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Artikel Utama

Koran Indonesia Diberitakan di Media Korea Selatan

26 Maret 2015   14:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:58 11184 0

Koran Indonesia jadi berita di media Korea Selatan?

Wow, sungguh mengagumkan dan membanggakan!

Adakah yang reaksinya kurang lebih begitu? Atau sebaliknya, menganggap “biasa aja keleuus..”

Oh well, sebelum menyimpulkan, mari saya tuliskan kronologisnya terlebih dahulu.

Ini semua terjadi karena Lee Min Ho!

Ya, Lee Min Ho; aktor-Korea-Selatan-pendongkrak-rating, aktor yang paling terkenal dari negeri Ginseng, aktor yang mendapat julukan Prince of Asia, aktor yang karena ketampanannya menjadikan gelombang Hallyu menyebar hingga ke Amerika dan Eropa. Ah, tidak cukup kata untuk menuliskan tentang Lee Min Ho, terlalu banyak berita dan hal apa saja tentang dirinya. Gerak-geriknya selalu menjadi sasaran empuk para pencari berita, gosip-gosip tentang dirinya adalah berita yang laris manis, drama dan filmnya dipastikan akan selalu menjadi hot topic bahkan sebelum tayang.

Minggu ini, nama Lee Min Ho kembali menjadi trending topic di dunia maya; di portal-portal media Korea, portal-portal berbahasa Inggris khusus berita Korea, portal-portal berita Asia, dan terakhir, tentu saja para netizen!

Ada apa dengan Lee Min Ho kali ini?

Senin pagi (23/03/2015), Dispatch, sebuah media entertainment Korea Selatan––yang tentu saja dalam bahasa Korea––merilis beberapa foto Lee Min Ho dan Suzy Bae. Beberapa di antaranya, adalah foto kebersamaan dua selebritas Korea Selatan tersebut. Bersamaan dengan itu, Dispatch juga menurunkan berita bahwa Lee Min Ho dan Suzy sudah berpacaran sejak sebulan lalu. Sebagai tambahan informasi, Suzy Bae adalah personel girlband Miss A yang tahun lalu masuk dalam jajaran ‘The 100 Most Beautiful Faces of 2014’.

Hanya dalam hitungan menit, semua media yang saya sebutkan di atas, menurunkan berita mereka dalam bahasa Inggris, dan mengejutkan para penggemar hiburan dari negeri Ginseng. Bagi sebagian orang, mungkin berita artis berpacaran adalah hal yang teramat sangat biasa. Bagi sebagian artis, berita tentang  mereka berpacaran mungkin akan menjadi hot topic hari itu, lalu besoknya sudah berganti dengan berita lain.  Tetapi tidak dengan berita berpacarannya Lee Min Ho dengan Suzy. Pekan ini, berita tentang mereka masih menjadi trending topic, dan diprkirakan akan masih sama untuk pekan depan.

Semua ini terjadi tidak lain dan tidak bukan adalah karena pengaruh nama Lee Min Ho dan Suzy Bae. Lee Min Ho adalah bintang Hallyu, Suzy Bae juga demikian. Fans Hallyu dari seluruh dunia mungkin tidak banyak yang tahu dengan aktor atau artis lain, tetapi mereka dipastikan tahu dengan dua nama ini.

Berita Lee Min Ho di Indonesia

Media Indonesia yang berbahasa Indonesia tidak ketinggalan memberitakan tentang Lee Min Ho dan Suzy. Untuk media online, jangan ditanya jumlahnya, banyaaaak. Untuk media cetak, saya tidak tahu. Sampai tadi pagi, di timeline saya ada yang men-share berita dari salah satu portal berita Korea Selatan, allkpop.com. Saya tertarik dengan judul beritanya; Local Indonesian Newspaper Claims SHINee’s Minho and Suzy are dating?

Karena bawa-bawa nama Indonesia di judulnya, saya tertarik untuk membacanya. Kemudian, saya mendapati diri saya tertawa terpingkal-pingkal setelah membaca beritanya.

Koran yang diberitakan dalam berita tersebut salah meletakkan foto dalam berita!

Foto koran tak bernama tersebut diunggah oleh seorang netizen asal Indonesia melalui akun twitternya, dia sendiripun tidak menyebut nama surat kabarnya. Seperti yang tampak di foto, pada judul berita tertulis Lee Min Ho sementara gambar dalam berita adalah Cho Min Ho, personil boyband SHINee. Keduanya memang memiliki nama panggilan Min Ho/Minho. Sebagaimana umumnya nama orang Korea, nama depan adalah nama keluarga (nama marga) dan nama di belakangnya adalah nama mereka yang umumnya menjadi nama panggilan.

Di manakah letak kesalahannya? Sementara kita tahu, dalam sebuah berita, kadang foto hanya dijadikan ilustrasi saja. Misalnya berita tentang pemerkosaan, umumnya foto yang ditampilkan bukanlah foto korban pemerkosaan melainkan hanya gambar ilustrasi saja. Begitu juga dengan berita-berita tentang artis, tak jarang kita melihat foto yang ditampilkan adalah foto yang diambil tiga tahun lalu misalnya. Yang menjadi esensi adalah beritanya, bukan fotonya. Tetapi, banyak juga berita yang menampilkan foto sesuai dengan isi berita.

Terkait dengan koran yang terlihat dalam foto di atas, mungkin saja koran tersebut menganut paham ‘yang penting adalah beritanya dan bukan fotonya’. Tidak masalah. Tetapi masalahnya adalah jelas sekali bahwa penulis berita tersebut sedang mengalami gagal paham. Mungkin dia tidak tahu bahwa Minho dengan marga Lee dan Minho dengan marga Choi adalah orang yang berbeda. Atau, mungkin dia tidak mengerti berita bahasa Inggris tetapi tetap ingin menulis berita tersebut lalu menerjemahkannya melalui Google Translate dengan hasil terjemahan yang kacau balau.  Atau, mungkin saja dia adalah hater Lee Min Ho dan lover Choi Min Ho yang mana dalam harapannya  Choi Min Ho lah yang berpacaran dengan Suzy dan bukannya Lee Min Ho, sementara kenyataannya adalah sebaliknya. Maklum, boyband SHINee lumayan terkenal di Indonesia.

Yang jelas, ada kefatalan pada berita tersebut sehingga media sekelas allkpop.com sampai menurunkan berita tentang koran Indonesia yang sedang gagal paham.

Ini jelas membanggakan!

Di era digital dengan semua informasi begitu mudah diakses, ternyata masih ada penulis berita yang malas, kalau tidak bisa dibilang bodoh. Ah, bahkan saya sungkan menuliskan kata ‘wartawan’ pada penulis berita tersebut. Kita tahu bahwa wartawan adalah mereka yang mewartakan sebuah berita setelah data-data yang cukup, terkumpul. Kalian mungkin saja tidak tahu siapa Lee Min Ho atau Choi Min Ho, tetapi saya yakin, jika diminta menuliskan tentang mereka, minimal kalian pasti akan membuka google dan membaca banyak info tentang mereka, yang disertai foto-foto tentunya. Tidak mengerti Bahasa Inggris? Jangan khawatir, berita-berita tentang mereka tersedia dalam Bahasa Indonesia, puluhan jumlahnya––jika menyebut ratusan adalah sebuah ke-lebay-an.

Begitulah, jika penulis-penulis berita kita hari ini adalah penulis-penulis berita yang malas mencari tahu, penulis-penulis berita pengejar rating dan bukannya pencari sebanyak-banyaknya informasi. Prinsip media kita saat ini adalah; tuliskan berita cepat-cepat, soal benar salah belakangan. Hantam duluan, klarifikasi belakangan.

Merdeka!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun