Di sebuah dusun kecil di tepian kota, cerita lama masih menggema meskipun kini bercampur dengan suara bising mesin pabrik dan bau asap yang menyengat. Dahulu, dusun ini dikenal sebagai tempat yang damai, dikelilingi persawahan hijau dan pepohonan rindang. Namun, harmoni itu lenyap seiring hadirnya pabrik pupuk besar yang berdiri megah, menggantikan hamparan sawah yang menjadi tumpuan hidup masyarakat. Transformasi ini mengubah kehidupan warga, terutama anak-anak yang semakin malas ke sekolah. Untuk mendorong mereka, orang tua sering menakut-nakuti dengan cerita tentang sosok Karto Sang Penutur.
KEMBALI KE ARTIKEL