"Sudahlah, Ra. Jangan terlalu percaya sama mitos-mitos seperti itu," ujar Dito sambil menyeruput kopi yang disajikan Raka di teras rumah.
"Apa yang kamu bilang keajaiban itu cuma hasil kerja keras kamu sendiri. Pohon itu nggak ada hubungannya sama sekali."
"Tapi ini selalu terjadi, To. Setiap kali aku duduk di bawah pohon cendana ini, ada saja hal baik yang datang. Waktu aku menunggu pengumuman lomba menulis itu, aku duduk di sini, dan aku menang. Bahkan waktu aku nggak sengaja ketemu Pak Satria yang akhirnya nawarin aku proyek freelance, itu setelah aku duduk di sini juga," jawab Raka dengan nada penuh keyakinan.
"Itu cuma kebetulan, Ra. Kamu terlalu meromantisasi pohon itu. Jangan lupa, ada banyak hal yang nggak ada hubungannya sama pohon ini. Kamu cuma ingat kejadian-kejadian yang cocok sama teori kamu." Dito hanya tertawa kecil, melipat tangannya dengan skeptis.