25 Agustus 2014 15:10Diperbarui: 18 Juni 2015 02:372701
Nun, lima abad lalu dalam hembus angin dan deru kencang ombak Selat Malaka, Pati Unus sedang menatap garang ke depan, seluruh armada dan pasukannya dalam keadaan siaga menunggu aba-aba. Ribuan pasukan dari Jawa ini tegak menguatkan hati, dalam hati mereka hanya ada satu kata, Syahid. Sementara di balik kabut tipis tampak garis pantai, lamat-lamat tampak garis benteng pelindung kota tegak di puncak dan ombak pun makin bergejolak seiring detak jantung ribuan pasukan yang makin menghebat. Ribuan pasukan dan ratusan kapal ini hendak menerjang satu kota, Malaka.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.