Namun hal ini disalahgunakan oleh wisatawan, seperti yang tersebar di media sosial. Taman nan indah luas membentang terbakar disebabkan sepasang calon pengantin yang melakukan foto prewedding menggunakan flare yang dipegangnya, sehingga flare mengelilingi calon pasangan pengantin. Tetapi hal tersebut mengakibatkan flare merambat pada bagian rumput-rumput kering yang dapat terjadi kebakaran secara mudah hingga merambat ke seluruh permukaan taman.
Kejadian tersebut membuat geram akan aksi yang dilakukannya. Banyak yang berkomentar terhadap kejadian ini yang berdampak besar bagi makhluk hidup disekitarnya. Tidak hanya manusia yang merasakan tebalnya asap kebakaran yang timbul, tetapi makhluk hidup berupa hewan maupun tanaman di dalamnya terganggu hingga kehilangan habitat.  Selain itu, juga berdampak pada kerugian pemerintah dalam pemadaman kebakaran yang memakan banyak biaya karena memerlukan biaya yang tidak sedikit atau memerlukan beberapa alat bantu  untuk memadamkan api.
Selang beberapa bulan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru kembali hijau. Rerumputan mulai tumbuh di permukaan, meski sisa-sisa hitam masih tersisa dari kebakaran. Lahan yang hancur akibat kebakaran mulai terselamatkan. Rerumputan hijau tumbuh karena hujan yang turun setelah kebakaran yang dapat menyuburkan rumput. Membutuhkan waktu lama agar rumput hijau bisa tumbuh kembali dengan merata di area seluas itu. Selain faktor alam, masyarakat juga dapat ikut melakukan restorasi dan rehabilitasi dengan melakukan penanaman kembali.
Kondisi alam ini terlihat di salah satu media sosial yang terdapat kutipan
"Alhamdulillah keadaan padang rumput Bromo yang hijau dan semi hijau", tulis pemilik akun TikTok Dolan.Malang dalam keterangan videonya.