Sejatinya,
"Urang Kenekes" dikenal lugu, polos, dan jujur. Namun kini, pernyataan ini harus kembali ditelaah lebih jauh. Mereka telah mengenal transaksi dengan uang dan telepon seluler. Tak ada lagi aktifitas barter seperti dahulu. Mereka membuka warung, berjualan hasil alam dan kerajinan kepada wisatawan, serta berkeliling menjual madu. Tuntutan ekonomi menjadi alasan utama.
KEMBALI KE ARTIKEL