Mahasiswa Membangun Desa (MMD) kelompok 185Â Universitas Brawijaya telah membantu siswa-siswi SDI Hasyim Asy'ari Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang dalam meningkatkan edukasi terkait gizi, pendidikan literasi, hingga digitalisasi sumber belajar. Beberapa kegiatan tersebut merupakan perwujudan dari program kerja kelompok MMD UB dalam bentuk praktik dan interaksi langsung kepada murid-murid.Â
Kegiatan ini mencakup sarapan sehat pagi bersama untuk siswa kelas 1, mendongeng tentang sayur-sayuran dan buah dengan judul "Petualangan Si Kevin", yang menceritakan tentang seorang anak yang tidak suka makan sayur-sayuran dan buah, dan kemudian bermain game jajanan sehat dengan mengajak siswa kelas 1 dan 2 menebak gambar yang telah disediakan untuk masing-masing tim.
Mahasiswa membangun desa (MMD) kelompok 185 juga mengajak para siswa-siswi SDI Hasyim Asy'ari untuk memanfaatkan kebun sekolah dengan mengajak menanam sayur kangkung bersama.Â
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh sekelompok mahasiswa mmd yang sering dikenal dengan istilah kegiatan kkn ini, bertujuan untuk mengedukasi siswa-siswi mengenai pentingnya makan sayur dan buah di masa pertumbuhan tubuhnya khususnya di SDI Hasyim Asy'ari. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat anak-anak dalam mengonsumsi buah dan sayur, dan dapat mengubah pandangan negatif siswa siswi terkait sayur dan buah.Â
Mengingat anak usia sekolah memerlukan asupan gizi yang optimal untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental maupun kognitif. Selain itu, menurut Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS, 2013) tercatat bahwa 11,2% anak usia sekolah mengalami kekurangan gizi (kurus), 26,4% mengalami anemia.Â
Didukung dengan penelitian mengenai hubungan status gizi dan prestasi belajar di Nairobi, Kenya, Afrika, menunjukkan bahwa anak-anak dengan status gizi rendah atau obesitas menunjukan prestasi belajar yang buruk, aktivitas kelas dan luar kelas yang buruk, dan kehadiran yang rendah (Bardosono, 2021). Oleh karena itu untuk mencegah masalah gizi pada anak usia sekolah, diperlukannya makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga anak tumbuh sehat, dapat belajar dengan baik, dan pada akhirnya dapat berprestasi.
Tak hanya itu, mahasiswa MMD UB 2023 kelompok 185 memanifestasi harapan kepala sekolah SDI Hasyim Asy'ari untuk mengenalkan perangkat komputer kepada siswa-siswi kelas 5 dan kelas 6, agar dapat menunjang pengetahuannya mengenai perangkat komputer. Â
Dalam kegiatan ini, siswa-siswa kelas 5 dan 6 juga diajari mengenai literasi dengan membaca dan mereview e-book bersama di dalam ruang kelas. Mereka mengaplikasikan secara langsung materi tentang perangkat lunak maupun keras komputer yang telah diajarkan sebelumnya, sekaligus melatih kecerdasan literasi dengan membedah buku cerita berbentuk e-book dan menceritakannya kembali melalui software Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang persiapan siswa-siswi kelas 6 dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer. Mengingat di sekolah tersebut belum bisa memfasilitasi secara maksimal dalam penyediaan komputer dan pelatihan penggunaannya kepada siswa-siswi khususnya kelas 6.Â
Mahasiswa MMD UB kelompok 185 berharap agar dari sekian kegiatan yang telah dilaksanakan di SDI Hasyim Asy'ari dapat bermanfaat dan dilestarikan untuk bekal siswa-siswi kedepannya.Â
"... Dengan panjenengan-panjenengan hadir di sini dalam waktu singkat, dengan beberapa penyampaian, sebenarnya butuh di ulang nggih, karena waktu membatasi yang pertama saya berterimakasih atas penyampaian dari temen2, yang pertama terkait dengan gizi dan kedua dengan literasi digitalisasi, semuanya itu kami sangat butuhkan, karena biasanya kami menerima agenda tahunan dari pemerintah, yang mana kalo gizi itu satu tahun satu kali dari pemerintah puskesmas, kemudian kalo dari yang pemanfaatan kebun dari agenda tahunan sendiri, harapannya dengan itu anak-anak dapat lebih memahami, harapannya dengan penyampaian dua kali dari mahasiswa membangun desa dan pemerintah semoga SDI bisa melaksanakan apa yang temen2 sampaikan, siapa tau setelah 3 tahun ke sini, pemeliharaan kebun akan terus berkelanjutan" ujar kepala sekolah.
Â