Suatu hari, saat hujan turun deras, Nadira terjebak di perpustakaan karena terlambat pulang. Tanpa sengaja, Raka juga harus berlindung di sana karena hujan yang tiba-tiba mengguyur. Mereka duduk di sisi yang berlawanan, menatap jendela yang ditimpa tetesan hujan.
"Cuaca benar-benar tidak mendukung, ya?" Raka mencoba memulai percakapan.
Nadira hanya mengangguk dengan malu-malu. Ia tidak terbiasa berbicara dengan seseorang yang begitu populer di sekolah.
Raka merasa ingin membuat suasana lebih nyaman, jadi ia bertanya, "Kamu sering berada di perpustakaan, ya? Apa yang kamu baca biasanya?"
Walaupun terkejut dengan pertanyaan itu, Nadira menjawab dengan senyum, "Iya, aku suka membaca buku-buku fiksi dan novel-novel klasik."
Dari situlah percakapan mereka dimulai. Setiap kali hujan turun, Nadira dan Raka akan bertemu di perpustakaan dan berbicara tentang buku-buku, cerita, dan impian mereka. Perlahan-lahan, Nadira mulai merasa lebih nyaman berbicara dengan Raka dan Raka merasa terpesona dengan kepandaian dan ketulusan Nadira.
Namun, takdir tak selalu indah. Ada seseorang yang iri dengan hubungan mereka, yaitu Carla, seorang gadis cantik yang selalu mendapatkan perhatian dari Raka sebelum Nadira muncul. Carla tidak tahan melihat bagaimana Raka lebih tertarik pada Nadira yang pendiam dan bukan pada dirinya yang slengean.
Carla pun memutuskan untuk merencanakan sesuatu. Ia menyebar gosip palsu tentang Nadira, mencoba menghancurkan reputasinya di sekolah. Gosip itu menyebar dengan cepat, dan Nadira merasa terpukul melihat sekelilingnya mulai menjauhinya.
Pada suatu hari, ketika Raka menyadari ada sesuatu yang tidak beres, ia mendekati Nadira dengan wajah prihatin. "Ada apa, Nadira? Mengapa semua orang membicarakan hal ini?"
Nadira menatap Raka dengan air mata di matanya. "Mereka mengatakan tentang aku yang menyebarkan gosip jahat. Tapi aku tidak pernah melakukannya, Raka. Aku benar-benar tak tahu dari mana asal gosip ini."
Raka menggenggam tangan Nadira dengan penuh dukungan. "Aku percaya padamu, Nad. Aku tahu siapa dirimu sebenarnya. Kita akan menghadapinya bersama-sama."
Mereka berdua memutuskan untuk membuktikan kebenaran kepada semua orang. Dengan berani, mereka mendatangi Carla dan menghadapinya dengan kepala tegak. Mereka menemukan bukti bahwa Carla-lah yang menyebarkan gosip palsu itu untuk memisahkan mereka.
Saat kebenaran terungkap, Nadira dan Raka mendapatkan dukungan dari teman-teman sekelas mereka yang akhirnya menyadari kebaikan hati Nadira dan ketulusan cinta yang mereka bagi satu sama lain. Mereka kembali bersatu dalam cinta mereka yang tumbuh di antara buku-buku dan hujan-hujan yang turun di perpustakaan sekolah.
Cinta mereka terus berkembang seiring berjalannya waktu. Mereka melewati semua rintangan dan mengatasi gosip-gosip yang mencoba menghancurkan hubungan mereka. Nadira dan Raka belajar bahwa cinta yang sejati mampu mengatasi segala halangan dan memperkuat ikatan di antara mereka.
Dan pada akhirnya, Nadira dan Raka lulus dari sekolah dengan kenangan manis yang tak akan pernah mereka lupakan. Mereka melangkah ke masa depan, memegang erat tangan satu sama lain, siap mengarungi perjalanan hidup yang penuh keajaiban bersama-sama.