“Mas,.. hello mas pesan makanan ,.. emm pesan 2 porsi nasi, lauknya sate padang 1, gulai kepala ikan kakap 1, paru goreng garing 1, apa lagi ya,.. nah sama ini neh mas yang harus ada rendangnya juga ya mas 1,. Minummya es buah, es juruk dan air putih. Udah” ujarku kepada seorang pelayan muda dengan bersemangat melihat daftar menu warung rumah padang ini. Dengan postur badan yang cukup besar seperti ini mungkin orang-orang tidak heran melihat banyak makanan di mejaku. Dengan lahap aku menghabiskan semua makananku tanpa menghiraukan sorotan mata orang-orang yang menuju kepadaku. Tidak cukup dengan itu aku memesan lagi beberapa lauk tambahan,.. entah sampai kapan aku akan berhenti makan seperti ini. Selang 1 jam kemudian tampak jelas sekali tumpukan piring-piring bertumpuk tak karuan didepan mataku,.. tapi aahh ini adalah surga dunia, kenyangg sekalii rasanya sambil ku elus-elus perutku yang mulai membuncit ini. Mempunyai postur badan yang cukup besar seperti ini tak sedikit orang-orang yang meledekku, membicarakan aku dibelakangku, merasa jijik kepadaku, bahkan ada orang yang berprilaku tak adil kepadaku karna badan besarku ini. Entah otak mereka berfikir apa tentang aku, mungkin aku seperti monster bagi mereka, yang hendak memangsa mereka. Tapi aku manusia juga kali, sama halnya sseperti mereka hanya saja badanku besar yang membedakan. Bergegas aku menuju kasir dan langsung keluar dari rumah makan ini. Tak kuat rasanya aku melihat tatapan orang-orang sepanjang jalan yang mengarah padaku. Sedikit aku merasa nyaliku ciut untuk mengangkat wajahku, sepanjang perjalanan pulang kerumah aku hanya menundukkan kepalaku seakan-akan aku telah melakukan kesalahan yang besar. aku bertanya pada diriku sendiri tentang apa yang salah dariku, apa salah mempunyai badan yang besar seperti ini. Sekilas aku melihat diriku di cermin besar didepan ruko-ruko, itukah aku? Inikah aku? Aku melanjutkan kembali perjalananku lagi-lagi aku melihat diriku yang seperti monster ini dari pantulan kaca yang terus mengikutiku diperjalanan. aku rasa aku mulai tersadar kalau aku ini adalah monster.