Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Artikel Utama

Rintihan Anak Bau Kencur (#2)

15 November 2010   09:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:35 500 0
Sabar! Akh..., sampai kapan aku harus bersabar? Kali ini kesabaran ku ini sudah sampai titik klimaks. Ibuku pun sampai menitikkan air matanya, melihat fenomena yang sudah tidak wajar ini. "Untung kamu udah pulang, coba kalau kamu belum pulang, siapa coba yang mau bantuin Mamah?! Ya Allah!" ucapnya, lirih. Kejadiannya begitu cepat, hanya hujan sebentar saja, banjir langsung meluap, layaknya datang air bah. Sekejap, 3 RT tergenang banjir. Banjir di didepan rumahku sudah se-dada orang dewasa. Bagaimana kedalaman di bantaran kali? Pastinya sudah 2meter lebih. Beruntung, kakekku datang ke rumah, membantu kami berberes mengangkat kulkas, tv, mesin cuci dan barang elektronik lainnya. Sebenarnya aku tidak tega melihat kakekku yang sudah berusia sepuh itu mengangkat beban yang sangat berat. Namun siapa lagi yang dapat membantuku? Orang-orang di sekitarku pun juga panik, malahan kondisinya lebih parah keadaannya. Suami, dan anak lelaki mereka belum pulang bekerja atau sekolah. Ya, kejadiannya di hari dan waktu jam bekerja, jarang kaum adam yang ada dirumah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun