Konsep diri adalah cara seorang individu untuk mengenal atau mengevaluasi dirinya sendiri, bedasarkan pengalaman hidup, interaksi antarsesama, dan ini mencakup dalam segi sosial, emosional dan fisik. Menurut Hurlock (1999: 237) Konsep diri mencakup bagaimana seseorang menilai aspek fisik dan psikologis dirinya. Penampilan fisik yang menarik dapat memperkuat penerimaan sosial dan konsep diri yang positif. Sementara itu, rasa percaya diri dan harga diri dipengaruhi oleh keyakinan terhadap kemampuan diri. Perasaan mampu mendorong peningkatan harga diri, sedangkan ketidakmampuan cenderung menurunkannya. Setiap individu menjalani perjalanan hidup yang unik, dipenuhi dengan beragam tantangan, pencapaian, dan momen refleksi yang membentuk karakter serta arah hidup mereka. Kehidupan ibarat sebuah koin yang memiliki dua sisi: kegagalan dan keberhasilan, keduanya saling melengkapi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Cara kita merespons setiap situasi, baik yang penuh kemenangan maupun yang diwarnai kekalahan, akan sangat menentukan langkah yang kita ambil, pilihan yang kita buat, serta arah perjalanan kita di masa depan. Sikap terhadap setiap pengalaman ini, apakah dihadapi dengan kebijaksanaan atau dengan kepasrahan, menjadi fondasi bagi pertumbuhan pribadi dan keberhasilan jangka panjang.
Untuk memahami lebih dalam apa itu konsep diri, mari kita melanjutkan pembahasan ini dengan menggali pandangan dari narasumber, yaitu siswa anak SMA. Melalui perspektif mereka, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih relevan tentang bagaimana konsep diri berkembang pada masa remaja, hal ini sebuah fase penting dalam pembentukan jati diri.