Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Nusa Lembongan : Tak Kenal Maka Tak Sayang

7 Juni 2014   00:17 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:57 468 2

Kalau liburan di Kuta sudah terasa mainstream, tak ada salahnya menjelajah lintas pulau. Mengutip peribahasa diatas memang ada benarnya kalau dikaitkan dengan Nusa Lembongan, sebuah pulau di sebelah Tenggara Bali yang memiliki populasi sebanyak hampir 7.000 jiwa (menurut data tahun 2013 dari situs resmi Kabupaten Klungkung). Secara administratif Nusa Lembongan bersama dengan Nusa Ceningan adalah bagian kepulauan dibawah Nusa Penida yang sekaligus merupakan Kecamatan dengan nama yang sama. Lalu ada apa saja di pulau ini ?

Pantai

Tentu saja ini hal yang pertama kali menjadi daya tarik tempat wisata bahari dimanapun, termasuk juga Nusa Lembongan. Dua pantai yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah Mushroom Bay dan Long Beach. Penduduk setempat menyebutnya masing-masing dengan nama Teluk Sanghyang dan Jungutbatu. Kedua pantai ini memang yang paling tersohor karena merupakan titik berlabuh kapal-kapal yang membawa penumpang datang ke pulau ini sekaligus lokasi yang memiliki beragam pilihan fasilitas akomodasi dan restoran. Satu lagi, sulit tidak jatuh cinta pada panorama sunset yang terlihat dari pantai ini.

Selain kedua pantai tadi, anda juga bisa berenang di Dream Beach yang namanya sama dengan fasilitas akomodasi yang ada di pantai itu. Melihat petani memanen rumput laut di pantai Lebaoh atau merasakan hempasan ombak di Devil’s Tear.

Rekreasi Bahari

Tak hanya menawarkan keindahan di permukaan laut, pemandangan bawah laut Nusa Lembongan pun tak kalah mengagumkan.Walaupun kebanyakan titik menyelam memang berada di Nusa Penida tapi operator penyedia jasa aktifitas menyelam tersebut terpusat di Nusa Lembongan. Bagi anda para penyelam tentu tak akan melewatkan berenang bersama Manta Ray (ikan pari raksasa) di Manta point atau kalau beruntung, anda bisa bertemu dengan hiu sirip putih di perairan Crystal Bay. Sedangkan titik menyelam Blue Corner yang memiliki lereng terjal hanya direkomendasikan bagi penyelam profesional.

Namun yang tak memegang sertifikat sebagai penyelam pun tetap bisa menikmati keindahan bawah laut dengan aktifitas snorkel yang bisa anda lakukan di sepanjang perairan antara Mushroom Bay dan Long Beach.

Jembatan Gantung

Karena dipoles dengan cat berwarna kuning kadang namanya diplesetkan menjadi Yellow Bridge. Jembatan yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ini pertama kali dibangun pada tahun 1994 lalu sempat ambruk pada Februari 2013 karena badan jembatan tak mampu menahan beban kendaraan yang juga melintas melaluinya. Setelah mengalami perbaikan, jembatan tersebut khusus dipakai untuk pejalan kaki saja.

Pantai yang menjadi lokasi budidaya rumput laut bisa terlihat jelas dari jembatan ini. Begitu juga dengan perahu nelayan yang melintas maupun kapal tradisional yang sedang bongkar muat. Meskipun terlihat aman, anda disarankan berhati-hati jika melintas di jembatan ini. Saat angin berhembus cukup kencang jembatan ini akan berayun dan semakin terasa jika berada persis di tengah-tengah jembatan.

Rumah Bawah Tanah Gala Gala

Dilihat dari fungsinya, rumah bawah tanah ini memang memiliki ruang-ruang seperti rumah pada umumnya seperti ruang tamu, ruang tidur hingga dapur. Hanya saja rumah ini lebih mirip labirin yang seluruh dindingnya merupakan batu kapur yang dipahat. Konon rumah bawah tanah ini dibuat karena terinspirasi dari cerita Mahabharata dengan tujuan sebagai tempat untuk menenangkan diri. Karena itu disini juga terdapat ruang khusus tempat meditasi.

Kabarnya ada wisatawan asing yang merasakan menginap selama satu minggu di rumah bawah tanah ini. Kalau berminat untuk menginap juga, anda bisa meminta ijin kepada ahli waris sekaligus pengurus rumah bawah tanah ini.

Hutan Bakau

Kawasan hutan bakau yang terletak di Desa Jungutbatu ini sangat rimbun. Terdapat puluhan jenis bakau bisa dijumpai disini. Selain sebagai kawasan ekowisata, hutan bakau ini juga berfungsi sebagai sumber perikanan, pelindung alami pantai dan penyerap karbondioksida.

Perairan yang membelah kawasan hutan ini juga dibuat sedemikian rupa agar bisa dilewati oleh sampan tradisional saja. Bahkan jika sudah di dalam hutan, sampan yang bermotor akan dimatikan mesinnya agar tidak mengganggu hewan kecil dan burung yang juga menghuni hutan ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun