Pasanggiri tari ini merupakan program kerja yang dirancang oleh Kelompok KKN-T UPI Desa Panawuan sesuai dengan tema besar yang diambil yakni Eksistensi Desa berbasis SDG's yang dimana kelompok KKN Desa Panawuan memiliki fokus pada topik Seni budaya. Â Pasanggiri ini dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Panawuan Bapak Adhe Saenudin beserta jajarannya, Koramil, Polsek dan dari Pihak kecamatan Cigandamekar yang diwakili oleh Sekretaris kecamatan. Pasanggiri pula diikuti oleh desa-desa yang ada di wilayah Cigandamekar meliputi Indapatra,Cibuntu,Timbang,Babakan Jati,Karang Muncang, Koreak dan Sangkan Hurip. Desa Panawuan diikut sertakan dalam acara pembukaan pasanggiri dengan keanekaragaman garapan seperti Upacara adat mapag awal oleh anak-anak Sekolah Dasar Negeri 1 Â & 2 Panawuan. Serta Ibu-ibu Kader yang ikut membantu memeriahkan pembukaan Pasanggiri tari ini dengan menampilkan kreasi degung serta ketuk tilu. Pasanggiri ini merupakan tingkat sekolah dasar dimana jurinya pun adalah Ibu Aay Haryati selaku penilik kebudayaan di Kabupaten Kuningan dan salah satunya lagi adalah Fannysa Nur Kholifa mahasiswa KKN Upi Desa Panawuan dengan program studi Pendidikan Tari angkatan 2020.Â
Antusiasme terhadap Pasanggiri Tari ini diharapkan mewadahi para seniman seniwati atau para penggiat seni di Desa Panawuan untuk tetap melestarikan budaya ataupun berkolaborasi dengan penggiat seni lainnya maupun masyarakat di Desa Panawuannya sendiri. Acara Pasanggiri ini sekaligus menutup kegiatan KKN Tematik UPI 2023 di Desa Panawuan dengan memberikan sebuah peta demografi yang merupakan kenang kenangan yang diberikan kepada Desa Panawuan. Karena sebelum Pasanggiri ini kelompok KKN-T UPI juga terfokus pada potensi wisata di Panawuan, karena Desa Panawuan ini pula termasuk kedalam Desa Wisata karena memiliki sebuah Setu yang dinamai dengan Setu Jenggala.