Di sore itu Andika berbicara pada Fathiya, tentang keinginan absurdnya. "Pergilah kau ke Negara Merah, kota kelahiranku!" Kilah Andika. Fathiya yang kala itu sedang meluruskan punggung selepas mencari sesuap nasi tercekat kaget: "Kenapa Abang suruh Dinda Pergi ke Negara Merah?" Tanyanya dengan rasa heran dan ingin tahu. "Karena aku tak ingin bunda, ibu tercintaku kesepian, dia sendiri". Jawab Andika. Mendengar jawaban suaminya, Fathiya berusaha menjawab keinginannya dengan solusi yang menurutnya terbaik, kilahnya: "Kenapa kita tak ajak saja bunda tinggal dengan kita Abang? Saya dengan senang hati menyambut bunda di sini".Â
KEMBALI KE ARTIKEL