Saya paling tidak suka dengan orang yang mudah berjanji tapi susah (mungkin juga ogah) menepati janji. Apalagi jika sudah pakai kata ‘Sumpah! Demi Tuhan’. Wah, lebih baik ‘tutup mulut’ saja ketimbang menambah dosa sebab sudah berani main sumpah-sumpahan sambil menyebut nama Tuhan - seolah-olah - sebagai jaminan. Yang berjanji siapa, yang menjamin kok, Tuhan? Bagaimana kalau saat kita ‘kembali ke pangkuanNya’, Tuhan bertanya : Kenapa kamu selalu bersumpah demi namaKu? Nah, lho! Apa yang mesti kita jawab? Apakah kita hanya bisa diam seribu bahasa sambil menunduk malu binti takut?