Kakekku dilahirkan di sebuah lembah tandus desa Meixien, propinsi Guantung. Tahun 1930 ia menjadi imigran gelap penumpang kapal tongkang yang berangkat dari pelabuhan Kowloon menyusup masuk ke Indonesia melalui pelabuhan Tanjung Priok. Tujuannya  meninggalkan kemiskinan desanya yang terlalu sering dilanda bencana alam dan mencari penghidupan lebih baik di Hindia Belanda.