Tentang seorang wanita
Menyulam rindu di ujung kuku
Yang kusutnyaa terlalu banyak
Matanya tak awas karena was-was
Ah....tidurlah Nak! Kutunaikan dulu jarum hasrat ini di pelataran kuku
Biar sampai rindu.
Esok, jika ayahmu pulang kan kita panen rindu itu, tak akan kita jual apalagi diobral.
Kita santap sampai puas, tuntas!
Tidurlah Nak!Tidurlah! Jangan bertanya lagi dimana kita tunggu
Kita bukan wanita dari lelaki penanam yang punya pondok untuk berdiam
Kita adalah wanita dari lelaki pengembara yang sabar kita tak ada batas muara
Tak punya tempat merapat, tak ada ruang berdiam pun peraduan kelelahan.
Kita menjerang api-api menjadi benci.
Menanak sekam menjadi dendam untuk kita suguhkan saat ayahmu datang
Agar pulang tak menjadi arang.
Maka, diujung garis mimpimu
Kubisikan mendayu, merayu
"Nak...dengarlah...inilah rinduku pada ayahmu..."