Oleh : Fannie Radjib
Dalam keheningan malam
Semburat wajah melintas
Menyisakan kenangan lama
Di balik goresan pena sang pujangga
Saat pertama kita bersua
Seketika mendiamkan detak jantungku
Mataku terpana
Oleh kelembutan tutur katamu
Kini semua telah hilang
Tersapu angin
Terbawa lembutnya gemericik air hujan malam itu
Tiba-tiba semua hadir menghiasi mimpiku
Kehilangan cintamu adalah patah hati terdalam
Menorehkan luka dan kepingan kecewa
Dari balik jendela kamarku kembali kau melintas
kututup lembaran demi lembaran kisah kita
Kala surut lemahku, aku selalu bercengkrama dengan aksara
Dan panjatkan doa pada Yang Kuasa
Semoga semua akan baik-baik saja
Pasrahkan segalanya hanya kepada- Nya