Kucoba meyakinkan, kucoba merebut kembali kepercayaanku yg lebur bersama nafasku. Sulit. Tak sanggup.
Hanya dia, hanya dia lah yg mampu mengobati luka ini, namun semua terlanjur, semua orang terlanjur membenciku. Aku butuh itu, hanya butuh setitik kesempatan agar aku bisa memulai yg baru tanpa harus tercipta luka, duka, dan murka. Aku sadar, aku menyesal, aku bodoh telah menyia-nyiakan kesempatan yg ada, aku tolol telah mengabaikan segalanya demi satu hal yg tak perlu. Kumohon, berilah waktu, berilah kesempatan, berilah kepercayaan. Aku yakin, semuanya akan lebih baik.