Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Eksklusif

18 Februari 2013   19:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:05 32 0
Cerita bermula saat seorang cantrik yang ingin kembali menuntut ilmu bersama pendekar setelah berhibernasi dikampung halaman .

Hari itu terik, bagai tawon yang sedang hinggap di bokong...
Berkhayal nanti akan mendapatkan pelayanan yang EXTRA saat berada didalam CACING BAJA, namun apalah daya, si cantrik pun hanya bisa bersandar di ruangan yang hina, berbau tak sedap dan sangat tidak nyaman .. Sebut saja ruangan itu TOILET UMUM .

Namun setelah menyeting sedemikian rupa posisi yang wuenak, si cantrik pun mulai terbiasa hingga akhirnya terdengar sayup2 dari kejauhan suara yang membuat tenggorokan terasa berkobar2 .
"aquaaa.. Mizooone.. Aquanya bang.. Yang aus.."
suara itu membangkitkan tenaga si cantrik yang (agak) loyo setelah bekerja tanpa henti .

Dimulailah percakapan dengan penjajak air kenikmatan itu "satunya berapa bang?"
"tiga rebu!" jawab si pedagang .
"biasanya dua rebu bang" sambut si cantrik .
"ya emang udah segitu mas, ga ada untungnya kalo dijual segitu"

cantrik bingung dengan segelintir kata 'segitu' yang dilontarkan pedagang .
Halah yasudalah, tinggal beli terus diminum aja kok repot (dalam hati)

"yauda bang satu deh" kata cantrik .
"ini mas" balas pedagang .
"ini mas" tawar si pedagang kepada cantrik (bodoh) .
"oh iya, ini uangnya" cantrik's reply .
"mas duitnya kurang nih" saut pedagang yang sama tololnya dengan koruptor .
"lho! Katanya tadi 3rb??" jawab cantrik kebingungan .
"LIAT DONG MAS ITU MIZONE" gertak pedagang sialan .
"YA AMPUN, TERNYATA"

mulailah ke'goblog'an terjadi dan tak tahu siapa tersangkanya .
Yang pasti faktor lemah sy*hw*at lah yang menyebabkan cantrik loyo dan tak bisa berfikir logis .
Ckckck

haduh haduh...

Pedagang pun pergi sambil geleng2 kedua kepalanya, yang menandakan kalau dia juga sudah konslet .
Cantrik kembali ke ruangan EKSKLUSIF untuk meneruskan pengembaraannya .

Sekian,
nantikan kisah berikutnya .

"MAS FANDY INTUITIF"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun