Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Pasar Seni ITB, Sayonara...

11 Oktober 2010   14:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:31 570 0
Ini hari spesial. Tanggal istimewa: 10/10/2010. Semua serba 10. Menurut perhitungan numerologi, angka 10 simbol dari kesuburan yang berkonotasi dengan air atau lautan. Lautan adalah sumber daya yang tak ada habisnya untuk di ekplorasi oleh isinya oleh manusia di seluruh jagat raya. Pengulangan angka 10-10-10 lebih memperjelas makna tersebut di atas. Sisi negatifnya adalah kadang lautan bisa menghancurkan apa pun yang kita miliki ibarat sunami yang pernah terjadi. Rangkaian angka 10 10 10=30, angka ini lebih menegaskan lagi perasaan superior yang dimiliki, positifnya adalah pancaran aura pekerja keras yang siap menaklukan seluruh isi dunia yang juga pecinta keindahan dan perempuan. Yah, begitulah kata orang-orang yang meramalkan angka. Percaya atau tidak terserah Anda. Tapi, yang jelas ini hari yang saya tunggu-tunggu. Hari ini saya ingin ke Pasar Seni ITB yang berada di Jalan Ganeca No.10. Banyak yang menarik di Pasar Seni ITB 2010. Saya sendiri memotret beberapa momen yang berseliweran di even 4 tahun sekali ini. Ada bebegig, "monster" dari Ciamis. Ada rengkong, seni tradisi dari Cianjur. Hingga sebuah monumen yang dinamakan "tumpeng sepeda". [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Suasana Pasar Seni ITB 2010."][/caption]

Sebenernya, saya udah janjian dengan seorang teman untuk menyusuri Pasar Seni ini berdua. Tapi, ketika tiba di sana jam 9 lebih 15 menit, teman yang katanya menunggu di gerbang ITB, tidak ada. Kedatangan saya di Jalan Ganeca disambut dengan kerumunan orang yang hilir mudik. Juga sebuah jembatan raksasa yang berdiri angkuh di tengah Jalan Ganeca. Saya bablas masuk ke lapangan miring Fakultas Seni RUpa dan Desain. Saya ke lokasi zona seni tradisional memang ada maksud, yaitu mencari foto gasing dan rengkong untuk buku saya, Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal, yang nanti diterbitkan Insist Press. Di samping itu, saya juga mencari bahan untuk menulis artikel ke beberapa media. Teman yang ditunggu akhirnya mengirimkan SMS jam 11 siang. Saya nggak lagi menunggu dia. Saya tetap menyusuri Pasar Seni dari Jalan Ganeca, tembus ke atas ITB. Inilah beberapa yang sempat saya rekam:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun