Etika akademik merupakan prinsip moral yang mengatur perilaku seseorang dalam dunia
pendidikan dan penelitian. Dalam perspektif Islam, etika akademik memiliki landasan yang
kuat karena ilmu adalah salah satu aspek penting dalam ajaran Islam. Islam menekankan
pentingnya mencari ilmu sekaligus menjaga adab dan integritas dalam proses tersebut. Etika
akademik dalam Islam tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas intelektual, tetapi juga
membentuk karakter individu yang berakhlak mulia.
Landasan Etika Akademik dalam Islam
Islam memandang ilmu sebagai salah satu anugerah Allah SWT yang harus dimanfaatkan
untuk kemaslahatan umat. Al-Qur’an dan hadits banyak mengajarkan pentingnya ilmu, di
antaranya:
1. Perintah Menuntut Ilmu Al-Qur’an menegaskan keutamaan orang-orang yang
berilmu:“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11). Rasulullah
SAW juga bersabda: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu
Majah).
2. Integritas dan Kejujuran dalam Ilmu Islam mengajarkan pentingnya menjaga kejujuran,
baik dalam belajar maupun mengajar. Rasulullah SAW bersabda:“Barang siapa yang
menipu, maka ia bukan golonganku.” (HR. Muslim).
3. Adab dalam Menuntut Ilmu Menuntut ilmu tidak hanya soal mendapatkan
pengetahuan, tetapi juga melibatkan adab terhadap guru, sesama pelajar, dan ilmu itu
sendiri. Imam Malik pernah berkata, “Belajarlah adab sebelum mempelajari ilmu.”
Prinsip-Prinsip Etika Akademik Islam
Dalam Islam, ada beberapa prinsip utama yang menjadi landasan etika akademik:
Kejujuran dan Integritas
Menjaga kejujuran adalah hal fundamental dalam etika akademik Islam. Dalam konteks
akademik, ini berarti tidak melakukan plagiarisme, memalsukan data, atau mengklaim karya
orang lain sebagai milik sendiri. Islam memandang integritas sebagai cerminan iman
seseorang.
Amanah dalam Ilmu
