Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Fenomena Twitter

30 Desember 2011   05:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35 426 0
Assalamualaikum. Kompasianer, kali ini saya mau membahas bagaimana fenomena salah satu jejaring sosial yang masih sekarang di gunakan hampir seluruh penjuruh dunia. Siapa yang tidak kenal Twitter? Twitter ada sejak tahun 2006 tepatnya bulan Maret. Ada 3 orang yang berperan penting di sini. Sebut saja Jack Dorsey, Biz Stone dan Evans Williams. Mereka baru meluncurkannya pada Juli Tahun itu, dengan mengusung tema Micro-Blogging dan Social Networking, dimana kita bisa berbagi info secara personal, bisnis maupun info dan sebagainya dengan sistem always update. Kenapa Twitter di sebut Micro-Blogging? Jejaring sosial satu ini adalah mini blog, apa yang kita sampaikan di blog bisa kita sampaikan di sini. Namun, Twitter hanya menyediakan 140 karakter untuk setiap postingannya. Mungkin cukup sekian apa yang saya bahas dan saya sampaikan bagi kalian mengenai Twitter Kita tahu Indonesia adalah salah satu negara pengguna Twitter terbanyak di Dunia. Hampir 3 juta akun Twitter berasal dari seluruh penjuruh Sabang sampai Merauke. Indonesia merupakan negara para Surfer Dunia yang saat ini banyak berada di dunia maya. Bukan hanya di Twitter saja, Indonesia tercatat masih aktif di segala jenis kegiatan di dunia maya ini. Seperti Facebook, Twitter, YouTube dan juga beberapa Forum Lokal yang beredar saat ini seperti Kaskus dan Indowebster. [caption id="" align="alignright" width="225" caption="Fenomena Twitter di Indonesia"] [/caption] Pentingnya dunia ini tidaklah di perhatikan oleh pemerintah. Mereka tidak mengetahui bagaimana persaingan untuk duduk diatas singgasana Social Networking lebih penting di banding dengan duduk sebagai Presiden. "Mengapa tidak? Karena dunia ini lebih menjanjikan untuk bisa memberi sebuah keuntungan di banding duduk di atas orang banyak namun tidak tenang." Menurut salah seorang yang saya temui beberapa waktu lalu. Ini dia yang menjadi pertanyaan beberapa orang yang hanya menggunakan jejaring sosial sebagai pelengkap saja bagi sebagian orang. Muncul beberapa pertanyaan dari penyataan di atas, seperti;

"Apa sih untungnya bisa populer?" "Emang bisa menjamin kehidupan ya kalau populer?" "Kepingin jadi artis?" "Mau jadi apa kalau populer?"
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun