Mengapa harus saling menghujat dan menganggap bodoh saudara sesama bangsa karena dansa, bukankah sama-sama sebagai bekas bangsa yang terjajah? Haruskah bertengkar sementara si pemilik budaya tertawa lebar menonton suksesnya "devide et impera"? Siapa sesungguhnya yang lebih bodoh diantara yang bodoh?