Tidak bisa dipungkiri, akselerasi perkembangan teknologi dan pengaruh globalisasi semakin mengikis eksistensi permainan tradisional. Faktanya, saat ini jarang kita menyaksikan anak-anak usia Sekolah Dasar bermain dakon, engklek, lintang ngalih, bekelan, egrang, bethik, gasing, gobag sodor dan petak umpet. Mereka justru lebih familier dengan berbagai macam permainan online seperti:
Clash of Clans, Mobille Legends, Garena, Vainglory, dan Pubg Mobile. Tidak hanya itu saja, mereka lebih banyak memanfaatkan waktu luang untuk berinteraksi bersama teman-teman melalui jejaring sosial seperti: facebook, twitter, instagram, dan whatsApp. Singkatnya, anak-anak Sekolah Dasar yang tergolong sebagai generasi alfa ini memang lebih tertarik dengan permainan digital dibandingkan permainan tradisional.
KEMBALI KE ARTIKEL