Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Dinamika Konflik Hizbullah-Israel: Konsekuensi Geopolitik di Timur Tengah

14 November 2024   21:50 Diperbarui: 15 November 2024   07:13 72 0
Konfrontasi antara Hizbullah dan Israel telah muncul sebagai faktor signifikan yang
mempengaruhi dinamika keamanan dan politik di Timur Tengah. Sejak berdirinya Hizbullah pada tahun 1980-an sebagai organisasi perlawanan terhadap pendudukan Israel di Lebanon, kedudukan antara kedua entitas tersebut telah ditandai oleh ketegangan yang mendalam dan
sering meningkat menjadi konflik militer yang intens. Perang ini meluas hingga melampaui wilayah Lebanon dan Israel, dengan memengaruhi proses geopolitik yang lebih luas diseluruh Timur Tengah dan menarik perhatian internasional. Geopolitik konflik ini telah mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah, dengan negara-negara yang terlibat berlomba-lomba untuk meningkatkan aliansi strategis mereka secara militer dan diplomatik untuk menegaskan pengaruh dan menjaga kepentingan nasional di tengah dinamika yang berkembang di kawasan itu. Setiap negara yang berpartisipasi berusaha untuk memperkuat hubungan strategisnya untuk mengekspresikan pengaruh ditengah dinamika yang berkembang. Iran secara progresif mengonsolidasikan pengaruhnya dengan mendukung Hizbullah di Lebanon dan membina hubungan dengan Suriah sehingga mereka dapat memperluas jangkauan geopolitiknya. Sebaliknya, Israel dengan tekun menjalin aliansi militer dengan Amerika Serikat dan banyak negara-negara Eropa mengamankan bantuan untuk menegakkan dominas militernya. Negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terlibat secara aktif, mereka meningkatkan kontak mereka dengan negara-negara Barat untuk mengurangi pengaruh Iran yang semakin meningkat di wilayah tersebut. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun