Suatu siang, sekitar awal tahun 2011, saya bertamu di rumah mungil Oom Thomas Noya (alias Masthom alias Oom Ondos), di Desa Wayame, Kota Ambon. Kunjungan saya pada saat itu dalam rangka menghimpun data penelitian melalui wawancara dengan beliau. Saat itu saya memang tengah menulis tesis tentang jejak-jejak poskolonialisme dalam lirik lagu-lagu populer Maluku.Â
KEMBALI KE ARTIKEL