Saya masih ingat persis apa yang terjadi di pagi hari itu, Selasa 19 Januari 1999, dua puluh lima tahun yang lalu. Saya masih duduk di bangku SMA kelas III. Tetangga saya tiba-tiba melintas di depan rumah dengan membawa berita bahwa telah terjadi perkelahian dan pembakaran di Batu Merah dan Mardika, dua wilayah bertetangga yang merupakan komunitas yang berbeda agama. Kedua wilayah itu menjadi satu-satunya jalur vital yang menghubungkan pusat Kota Ambon dengan wilayah-wilayah di sekitarnya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL