Mohon tunggu...
KOMENTAR
Roman Pilihan

Di Sela Hujan Gerimis

8 November 2024   08:35 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:48 150 13
Betapa indahnya kota kecil yang terletak di antara pegunungan dan laut itu dengan suasana dingin selalu diliputi kabut, pagi ini hujan gerimis mulai turun dengan lembut. Rintik-rintik air itu menari di atas atap rumah, menciptakan melodi yang seakan mengajak setiap jiwa untuk merenung. Di dalam sebuah ruangan yang sederhana, Nove duduk di depan jendela, menatap keluar dengan tatapan kosong. Hatinya dipenuhi oleh kenangan yang tak kunjung pudar, kenangan tentang seorang pria yang pernah mengisi ruang kosong dalam hidupnya.

"Kemarin, di sela rintik gerimis," bisiknya pelan, seolah-olah mengharapkan kata-kata itu bisa mengubah kenyataan. "Apa kabarmu, tuan? Lama sudah tidak memorak-porandakan." Nove mengingat kembali saat-saat indah dan pahit bersamanya, saat di mana ego dan cinta saling beradu, menciptakan badai yang tak pernah reda.

Dia mengingat bagaimana mereka sering berdebat, saling mempertahankan pendapat masing-masing, hingga suara mereka menggelegar di antara dinding-dinding rumah. Namun, di balik semua itu, ada cinta yang tulus, ada kerinduan yang tak terungkapkan. "Masihkah egomu menawan?" tanyanya pada bayangan yang tak pernah kembali.

Mungkin, Nove berpikir, dia telah melupakan semua luka yang pernah mereka bagi. Mungkin dia masih mencari sesuatu yang takkan pernah kembali. Hatinya bergetar saat mengingat bagaimana mereka pernah berjanji untuk saling menjaga, untuk tidak membiarkan jarak memisahkan mereka. Namun, kenyataan berbicara lain. Tuan itu pergi, membawa serta sebagian dari jiwanya.
"Sungguh! Ini hanyalah sebuah gaduh," Nove melanjutkan, suaranya semakin lembut. "Kangen berseteru memulai lagi perang itu." Duniaku sepi tanpa kamu, pikirnya. Dia merindukan suara tawanya, merindukan perdebatan yang penuh semangat, merindukan semua yang telah menjadi bagian dari hidupnya. Kini, hanya ada kesunyian yang mengisi ruang itu, seolah-olah semua warna telah sirna.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun