Kurniawan tergesa-gesa mengeluarkan kendaraan dari dapur rumah. Ia naiki Vespa sambil menikmati pedesaan Lempake yang dikelilingi deretan sawah hijau dan dataran tinggi walaupun bukan menjulang seperti gunung-gunung di Jawa. Ia coba nikmati desanya dan sambil berpikir siapa tahu sawah-sawah ini lama-lama akan hilang dan menjadi perumahan, kota Samarinda selalu berkembang sehingga perumahan
bertumbuh dengan leluasa. Ia seorang mahasiswa semester 6 tumb
uh mulai lahir hingga besar di desanya. Dia dikenal sebagai sosok yang ceria dan humoris dikalangan teman-temannya. Minggu sore yang cerah ini, ia memutuskan untuk mengajak teman dekatnya, Siti, pergi berkeliling desa dengan Vespa bututnya. Siti adalah gadis manis yang selalu bisa membuat Kurniawan tersenyum dengan candanya.
KEMBALI KE ARTIKEL