Pukul 05.00 pagi saya barangkat dari Tangerang menuju Stasiun Pasar Senen untuk melanjutkan dengan Kereta Fajar Utama Menuju Yogyakarta. Memang setiap saya bepergian kemanapun, Moda Transportasi inilah yang setia menemani  kemanapun saya pergi, bisa di bilang saya seorang pelanggan setia Kereta Api.  Setelah sampai di Stasiun saya tertegun dengan bunyi pemberitahuan bahwa Kereta yang saya naiki di tunda keberangkatannya hampir 3 jam.. pada tiket tertera waktu keberangkatan pikul 07.10 pagi, tetapi pagi itu pukul 09.45 Kereta baru meninggalkan Jakarta. Di hati saya berkata, ah...untung saya ke Yogya bukan urusan bisnis, kalau urusan bisnis bisa saja saya membatalkan perjalanan menuju Yogya. Tetapi saya memaklumi keterlambatan itu setelah "ngobrol" dengan Kondektur Kereta, beliau mengatakan bahwa semua kereta dari dan menuju Jakarta mengalami keterlambatan yang cukup signifikan karena terjadi "error signal system"  di lintas Cirebon.
Di dalam Kereta saya kaget dengan okupansi Kereta ini, setahu saya Fajar Utama hari ini banyak kursi yang masih kosong tapi kenyataanya  kursi terisi penuh. Ketika saya bertanya kepada Prami Restorasi, ternyata para penumpang kereta Gajah Wong  tujuan Yogya yang berangkat setelah Fajar Utama di persilahkan menukar tiketnya dengan Kereta Fajar Utama Yogyakarta.
Lepas Cikampek saya tertidur beberapa menit dan di bangunkan oleh seorang Petugas PT. KAI yang tiba-tiba memberikan Makanan. Saya sempat heran, tapi setelah petugas itu mengatakan bahwa makanan di bagikan secara cuma-cuma langsung saja saya mengulurkan tangan kanan untuk mengambilnya. Di pikiran saya berkata, ah mungkin ini tanda permintaan maaf pihak Kereta Api Indonesia atas keterlambatannya. Perasaan terasa campur aduk atas keterlambatan ini,ada senang  ketika di beri makanan gratis dan sedih karena nantinya sampai Yogyakarta petang, padahal seseorang sudah janji akan menjemput pukul 16.00 sore nanti.
Perjalanan terasa berbeda setelah lepas Stasiun Cirebon. Hamparan pegunungan, sungai dan persawahan terlihat dari luar kaca. Sepanjang lintas Tegal Selatan menuju Purwokwrto bak sebuah pesona alam yang tersembunyi dari mata manusia, karena hanya di lewati oleh Kereta Api saja. bahkan ada lintasan menembus pegunungan di daerah Purwokerto. Pemandangan ini membuat saya melupakan keterlambatan tadi pagi.
Setelah 8 jam lebih berada di dalam "Si Ular Besi" Pukul 18.07 dengan di sambut kumandang Adzan Maghrib saya sampai di Stasiun Yogya Tugu yang berseberangan dengan Jalan Malioboro. Meskipun terlambat hampir 3 jam saya cukup puas naik kereta api.