Di Desa Taji, Kabupaten Klaten sendiri pernah terjadi kasus DBD yang cukup serius  antara rentang tahun 2008-2012, yang telah menelan korban jiwa sekitar 20 orang. Sejak itu, Dinas Kesehatan setempat mulai gencar untuk melakukan edukasi terkait DBD kepada masyarakat Desa Taji agar  kejadian serupa tidak terulang.
Seiring waktu berjalan, kasus DBD di Desa Taji berkurang drastis hingga tidak ada lagi. Namun hal itu berbanding lurus dengan menurunnya frekuensi edukasi DBD, apalagi  saat ini pemerintah sedang fokus terhadap pemberantasan stunting. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip dari jurusan biologi berinisiatif untuk menghidupkan lagi edukasi terkait pencegahan DBD di Desa Taji.
Edukasi pencegahan DBD tersebut dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2023 di Balai Desa Taji. Acara tersebut dihadiri oleh anggota PKK se-Desa Taji. Kegiatan tersebut diawali dengan pemaparan materi terkait DBD dan pencegahannya, yang disertai dengan diskusi interaktif. Di akhir sesi acara, terdapat agenda pembagian bibit Tanaman Lavender yang dikenal sebagai tanaman pengusir nyamuk. Benih Tanaman Lavender dibagikan kepada setiap anggota PKK dan Tanaman Lavender kecil diberikan kepada setiap perwakilan daerah posyandu yang tersebar di Desa Taji sejumlah enam posyandu.