Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Kegagalan Komunikasi Politik "Tampang Boyolali"

9 November 2018   23:08 Diperbarui: 9 November 2018   23:34 481 0
Terhitung kurang dari enam bulan lagi kontentasi Pemilihan Presiden (Pilpres) akan mencapai ujungnya. Kampanye dan safari politik semakin gencar dilakukan oleh masing-masing pasangan calon yang bertanding dalam Pilpres 2019. Strategi kampanye sudah dispersiapkan secara matang guna menaikkan efek elektoral pasangan calon dan tujuan akhirnya meraih sebanyak mungkin suara di Pilpres tanggal 17 April 2019 nanti. Beberapa hari lalu calon presiden nomer urut 2 Prabowo Subianto melakuakn safari politik dengan menghadiri acara di kabupaten Boyolali. Acara tersebut banyak dihadiri relawan dan kader partai pendukung Prabowo-Sandiaga karena acara tersebut merupakan konsolidasi internal untuk menguatkan tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, sekaligus kampanye politik Prabowo di daerah Boyolali. Setelah acara itu usai munculah kehebohan terkait pidato Prabowo Subianto dalam acara tersebut yang menyebutkan diksi "Tampang Boyolali". Tak ayal hal ini mematik kemarahan warga Boyolali hingga berujung adanya demonstrasi dan melaporkan Prabowo ke pihak kepolisian karena dianggap menghina dan merendahkan martabart warga Boyolali. Untuk menelisik lebih jauh, mari kita lihat konteks dan unsur apa saja yang ada dalam perkara yang menghebohkan ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun