Beliau pandai dalam bersyair, dan Rasulullah menyukai syair – syairnya. Pernah ia berduka ketika mendengar turunnya ayat yang berbunyi, “dan penyair – penyair itu diikuti oleh orang – orang yang sesat” (Asy Syu’araa : 224). Namun kemudian ia kembali bahagia saat turun ayat yang berbunyi, “kecuali orang – orang (penyair – penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut nama Allah dan mendapata kemenangan sesudah menderita kezaliman…” (Asy Syu’araa : 227).