Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

KPK-NISME dan Pencarian Terhadap Pengetahuan

8 Januari 2025   15:15 Diperbarui: 8 Januari 2025   15:48 204 2
KPK-NISME adalah singkatan dari kost persinggahan kita, nisme ditambah untuk penguatan pemahaman yang beragam dalam kelompok KPK.

KPK-NISME merupakan sebuah wadah diskusi, KPK juga dibentuk sebagai rumah kecil sebagai tumpangan jalur inletektual. Terbentuknya KPK-NISME ini berdasarkan dialogis antar fakultatif.

KPK-NISME dibentuk pada tanggal 15 Januari 2024 oleh 8 orang: Hilal Abrar Suhardiman, Fahreza Gobel, Fahmi Minggu, Gunawan Rantung, Toriq Bokingo, Gunawan Pelango, Fajri Latojo, dan Fajrin Gobel. Anak-anak Belang yang ingin mencari wawasan pengetahuan lebih luas.

Penamaan dan pemaknaan KPK, dimulai dari Hilal dengan diksi yang begitu romantis, diikuti oleh 7 orang lainnya. "Kost" melambangkan tempat tinggal, "persinggahan" ditaru dalam pertengahan kata karena KPK-NISME hanya aktif ketika berada di Belang, kata "kita" menunjukkan bahwa egalite dalam KPK-NISME sangat dijunjung tinggi.

Dalam KPK-NISME pengetahuan tidak diracik dalam pesona hierarki. Oleh sebab itu, KPK-NISME tidak mempunyai struktur dan setiap orang di luar dari KPK-NISME bisa hadir, berargumentasi dan belajar bersama dalam KPK-NISME.

Salah satu rumah teman saya, di Desa Ponosakan Belang dijadikan tempat KPK-NISME berkumpul, berdiskusi, dan membaca. Ia juga dalam KPK-NISME orang pertama yang menyelesaikan buku Dunia Sophie saat masih dibangku SMA.

Dalam KPK-NISME memasuki alam imajinasi filsafat melalui buku Dunia Sophie. Dunia Sophie menjadi rekomendasi karena penulisan Jostein Gaarder dalam penggambaran sejarah filsafat mengunakan style novel.

Penciptaan ruang dialog KPK-NISME tidak hanya orang-orang yang duduk dibangku perguruan tinggi, menyambut pengetahuan tidak hanya dalam ruang kelas, di bawah jendela, dan di atas meja. Pengetahuan tersebar luas. Ruang-ruang diskusi diciptakan non-formal walaupun hanya dua atau tiga orang diskusi tetap jalan.

KPK-NISME juga dibuat bukan hanya menjadi wadah dalam pencarian pengetahuan dan pemetikan intelektual. Tapi, KPK-NISME menjadi rumah untuk bercerita tentang cinta, walaupun seputar dari cinta selalu membawa kepada kegalauan yang mendalam.

Dalam pencarian pengetahuan, masing-masing dari individu yang dalam KPK-NISME membawa bahan untuk didiskusikan, seperti hukum, politik, agama, dan sosiologi.

Sosiologi menjadi bahan yang paling disukai ketika berdiskusi, apalagi ketika membahas sosiologi kritis, keberpihakan kepada sekelompok masyarakat yang tidak mendapatkan keadilan.

KPK-NISME juga diselingi dengan bakar-bakar ikan dan ayam, bermain game, dan memantau keindahan senja dan sunrise.

Tidak lupa, kopi palopo yang selalu menemani KPK-NISME.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun