Malam pergantian tahun baru di belakang gedung Grand Indonesia sunyi senyap seperti malam-malam biasanya. Deretan pintu-pintu rumah di sepanjang gang hampir tertutup semua, kecuali warung-warung kecil yang masih buka menunggu pembeli. Masjid dan mushalla yang terjepit diantara deretan rumah-rumah tersebut bisu ditinggalkan jemaah. Memandang ke dalam masjid melalui kaca kusen yang kusam memunculkan sebuah pikiran dalam kepalaku tentang pemakaman yang dikeramatkan warga.  Sinar keemasan yang dipancarkan lamu-lampu pijar di sepanjang gang melahirkan kecemasan tersendiri bak menyenandungkan sebuah lagu kemuraman, menyentuh jiwaku yang selalu merasa kesepian.
KEMBALI KE ARTIKEL