Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Mengatasi Jalan Macet di Jakarta, dengan Syariah

11 Agustus 2010   03:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08 256 0
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum wr.wb.

Tidak terasa sudah 4 bulan ini saya tinggal di Jakarta. Saat mengantar istri pergi ke kantor (daerah Cengkareng) betapa stresnya saya dalam menghadapi macetnya jalan di Jakarta ini, dengan melihat beberapa kendaraan yang lalu-lalang dan tidak mau mengalah antara yang satu dengan yang lainnya, ditambah ngetem (berhentinya) beberapa angkutan umum (angkot) yang lagi menunggu penumpang membuat suasana tambah menjadi runyam.

Beberapa solusi sudah dijalankan oleh pemerintah daerah Jakarta, seperti menambah ruas jalan, kereta rel listrik, pengadaan bus trans Jakarta, rencana pembuatan monorel, hingga kebijakan membatasi umur kendaraan-kendaraan yang sudah tua (terutama angkutan umum) dan yang paling mengenaskan akan dicabutnya subsidi bahan bakar kendaraan bermotor oleh pemerintah, karena kendaraan bermotor dianggap paling banyak jumlah penggunanya dan untuk mengantisipasi kenaikkan harga minyak dunia yang sering memicu krisis ekonomi di berbagai negara.

Menurut pandangan kami

Dalam mengatasi kemacetan jalan di Jakarta, solusinya hanya satu, dengan menggunakan program syariah.

Mari kita simak pembahasan berikut ini :

· Hubungan antara Jalan Macet dengan Kredit Macet

Kredit macet adalah suatu pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank kepada pihak ketiga, yang dalam hal ini pihak ketiga tidak mampu menyelesaikan kewajibannya (hutang) dalam suatu waktu atau periode tertentu.

Sering saya bertanya dalam hati, kenapa orang lebih suka mengambil resiko (kredit kendaraan) yang sangat riskan untuk timbulnya kredit macet, yang berakibat rugi dikedua belah pihak yaitu sang kreditur dan debiturnya.

Saya mengamati kadang-kadang seseorang lebih senang dipuji (terlihat lebih) daripada di caci (disepelekan), ini adalah sebuah penyakit sosial (menyangkut mental seseorang) yang harus dibenahi oleh pemerintah. Karena sesungguhnya dalam hidup ini seseorang harusnya mempunyai prinsip "hidup praktis" yaitu menggunakan segala sesuatunya secara efektif dan efisien, serta menurut skala prioritas kebutuhan.

Tetapi , kadang-kadang seseorang lebih memilih gengsi daripada ngisin-ngisini (dalam bahasa Jawa) atau dalam bahasa Indonesia berarti memalukan, mengapa mesti malu kalau jalan yang kita tempuh ini lebih terasa nyaman, aman dan tentram.

Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Jakarta, selalu mencibir bahwa motor dan angkutan umum adalah biang keladi terjadinya kemacetan di Ibukota Jakarta.

Jawabnya dalam mengatasi kemacetan jalan di Jakarta, semua harus terlibat dan bertanggung jawab. Sebagai warga negara yang baik, kita harus dapat menyelesaikan masalah ini tanpa mengkambing hitamkan baik pemerintah maupun warga (pemilik kendaraan).

Simulasi perhitungan :

Jika kita ambil rata-rata dalam sebulan pertumbuhan kredit motor di Jakarta sebanyak 800 unit, berapa ribu kendaraan yang akan muncul di jalanan dan bagaimana dari dampak kredit tersebut?

Perhitungan motor :

Harga sebuah motor sebesar 12 juta rupiah dan bunga sebesar 16%/tahun serta tenor (jangka waktu) kredit selama 3 tahun atau 36 bulan.

Jawab : 12 juta x 16% x 3 tahun = 17.760.000,-

17.760.000,- : 36 = 493.333,-

Jadi jika dalam sebulan terdapat 800 motor x 493.333, maka akan terkumpul dana sebesar 346.666.600,-

Kemanakah dana tersebut akan dihimpun dan disalurkan ?

Menurut saya dana sebesar 346.666.600 tersebut dapat kita himpun dalam sebuah bank yaitu syariah.

Mengapa syariah ?

Karena syariah tidak riba,dekat dengan amanah (dipercaya), dan jauh dari dosa. Tiga komposisi menarik bagi manusia untuk dapat memperoleh kebaikan dunia dan akhirat melalui program syariah.

Seharusnya menjalankan program syariah di Indonesia sangatlah mudah, karena sebagian besar penduduk negeri ini adalah muslim (beragama islam).

Manfaat dari penghimpunan dana ini :

Untuk masyarakat umum:

Menurut saya dengan dana sebesar 346.666.600,- maka kita akan dapat memberdayakan sekitar 346 orang (346.666.600 : 1.000.000/orang) masyarakat yang saat ini sedang kehilangan pekerjaan atau mengganggur untuk diberikan bantuan modal sesuai dengan ketentuan syariah.

Diberikan berbagai pelatihan usaha dengan bimbingan dari pengusaha-pegusaha yang telah sukses bekerjasama dengan Bank Syariah (IB).

Sedangkan bagi pemilik dana (penabung) akan memperoleh keuntungan :

· Tiga tahun kemudian, pemilik dana (penabung) dapat memperoleh kendaraan baru seharga 12 juta, tabungan sebesar 5.760.000,- dari hasil penghimpunan dana tiap bulan selama tiga tahun, sebesar 17.760.000,- dikurangi 12.000.000,- (pembelian kendaraan baru) dan SHU (sisa hasil usaha) dari pengembangan usaha.

· Pemilik kendaraan akan mendapatkan kemudahan untuk menikmati transportasi (bus trans Jakarta atau Kereta Rel Listrik) kerjasama antara pemerintah dengan Bank Syariah (IB), dengan membawa kartu ATM (anjungan tunai mandiri) yang dimilikinya, pemilik dana (penabung) mendapatkan potongan harga tiket sebesar 50%, yang 50% disubsidi oleh pemerintah yang diambil dari subsidi bensin, dan Bank Syariah (IB) yang didapat dari pengembangan modal usaha.

· Asuransi jiwa

Keuntungan bagi pemerintah :

· Dengan program ini dapat menghambat dari laju pertambahan jumlah kendaraan selama tiga tahun atau setengah dari Repelita (rencana pembangunan lima tahunan), agar dapat mengurangi kemacetan jalan di kota Jakarta ini.

· Dapat mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak untuk kendaraan bermotor, suatu pemikiran praktis, bermanfaat bagi semuanya (win-win solution), tidak terkesan radikal dengan mencabut subsidi bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor yang pemakainya banyak dari kalangan lapisan bawah.

· Stabilitas perekonomian terutama perbankan dengan berkurangnya kredit macet yang akibatnya dapat memacetkan jalannya operasional kerja bank yang bersangkutan, yang secara otomatis dapat mengganggu kinerja (moneter) dari Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral di negara ini.

· Mendidik masyarakat gemar menabung, yang berpotensi dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi kita menjadi surplus.

Bagaimana dengan industri otomotif kita?

Insya Allah dengan program syariah yang di ridhoi oleh Allah SWT, kita akan memaksa industri otomotif untuk pangsa pasar ekspor. Kita harus percaya diri, kalau kendaraan yang kita produksi dengan bahan baku dari negeri sendiri mampu untuk bersaing dengan industri dari luar negeri.

Sasaran program syariah ini :

· Para pegawai, yang sudah mempunyai kendaraan atau masih belum terlalu memerlukan kendaraan (transportasi) sebagai sarana untuk bekerja atau bepergian, yang dapat diatasi dengan transportasi umum.

· Para orang tua yang akan membelikan atau mengganti kendaraan anaknya yang masih sekolah atau kuliah

· Para investor (investasi kendaraan untuk tabungan, bisa kita upayakan untuk berganti ke program syariah) karena dengan program syariah mempunyai keunggulan :

Membeli kendaraan tanpa bunga, dapat tabungan, dan dapat keuntungan (laba) dari pengembangan modal usaha selama 3 tahun, serta dapat potongan 50% untuk setiap naik kendaraan atau transportasi umum, dan asuransi.

Saran untuk pemerintah :

Untuk dapatnya membenahi sarana transportasinya yang nyaman dan aman, memisahkan penumpang pria dan wanita untuk menghindari pelecehan, menambah jumlah armada dan jam operasional 24 jam.

Saran untuk Bank Syariah (IB) :

Selalu menjaga amanah dari para nasabahnya, dan mempunyai inovasi-inovasi untuk dapat membangun perekonomian bangsa ini melalui perbankan syariah yang insya Allah akan semakin menjadi idola di negara kita.

Kami senang jika ada yang menambahi atau mengkritik tulisan kami, hingga tulisan ini menjadi bermanfaat dan baik bagi kita semua.

Akhir kata jika ada kata yang salah atau menyinggung perasaan dari pembaca, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalam

Fajar Yudo Saronto

Tulisan ini juga kami tautkan di : http://www.facebook.com/profile.php?id=100000474215332

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun