Bicara tentang tidur, bagaimana tidur yang baik dan benar. Berilah nilai plus bagi orang yang memikirkan bagaimana cara tidur yang baik dan benar dan beri nilai minus bagi orang yang tidak memikirkan bagaimana cara tidur sama sekali. Mengapa seperti demikian. Sebab tidur atau beristirahat merupakan suatu kebutuhan terpenting dalam hidup selain makan dan minum. Saya ingat saat masih disuapi oleh ibu saya yang begitu lembut memberikan sendok demi sendok nasi putih beserta lauk pauk. Akuilah saya akan mendengar anda berkata dalam hati. "Oh, saya juga pernah" mengalami dimana ketika tidak terbiasa memegang sendok dan piring kemudian bagaimana mengambil makanan untuk sampai ke dalam mulut tanpa ada sedikit pun makanan yang jatuh atau tertumpah pada kerah baju, makanan yang menempel di pipi dan mengotori meja makan.
Saya lanjutkan pembicaraan yang dituangkan melalui tulisan setelah 30 menit baru saja saya sampai di rumah karena harus membantu seseorang menutup sebuah toko. Bersama saudara lelaki keempat saya hanya butuh waktu beberapa menit dan bila terjadi 30 detik kita dapat sampai dengan berlari kencang seperti adegan perlombaan maraton dan seperti hujan tiba-tiba mengadegankan kita berlari. Di setengah perjalanan saya berada di belakang seorang wanita sambil menuntun sepeda, sudah disadari dia menggunakan jaket bukan baju berlengan panjang tapi belum saya sadar apakah dia berbicara kesal dengan begitu perlahan atau memang ada tangisan. Ternyata ada air mata terlihat di wajah setelah saya menengok dan ingin memanggil karena melihat wajah terus tertunduk sementara langkah yang dia arahkan melewati jalan raya, semoga tidak tertabrak. Jalan raya pun sepi dengan kendaraan.
Seingat saya ibu saya tak pernah menuntun sepeda jadi jangan tanya apakah dia dapat mengayuh sepeda apalagi malam-malam. Jadi teringat ketika saya ingin segera bermain dengan teman bersepeda keliling komplek. Teja, sudah lima kali terdengar. Di depan rumah, ibu Teja membuka pintu dengan dua kata yang kini akan terucap dalam hati saya "Teja tidur" saya kembali menuntun sepeda masuk ke teras dan bilang pada ibu, Teja sedang tertidur dan saya tidak jadi main padahal ibu sudah berjanji apabila saya sudah tidur siang dia membolehkan saya untuk bermain tapi nanti sore saat matahari tak dapat membuat tubuh panas dan tak tenang. Ibu saya memang tidak dapat bersepeda dan tak mau belajar naik sepeda tapi dia mau belajar hal terbaik yang dibutuhkan pesepeda yang baik dan benar adalah petunjuk bagaimana memilih waktu dan tempat yang tepat. Waktu tak bersama adalah waktu tidak tepat, saya takut sendiri berkeliling komplek. Namun waktu sendiri adalah waktu tepat untuk tidur.
Sekarang anda sudah mau mendengarkan saya, hal pertama yang harus anda lakukan jika sulit tidur adalah kesendirian. Mengapa Teja masih tidur padahal waktu sore telah tiba dan seperti anak-anak lain sore adalah waktu keluar dan melakukan perbuatan seenak hati. Kita hidup saat berusia beberapa tahun dan biarlah teman saya tertidur sampai malam jika memang hati yang melepaskan beban tubuh dan tak ada orang di dalam tempat tidur yang membangunkan, jangan biarkan pikiran yang melepaskan beban tubuh saya yang membuat terbangun dengan sendiri. Apabila tidak ada teman yang menemani untuk bersepeda hingga hari mulai gelap. Saya akan mulai bingung dan hati pasti akan menggerakan tubuh, apa yang akan dilakukan lagi.
Anak kecil menggunakan sebagian besar hati untuk melakukan sesuatu dari pada pikiran. Coba kembali ke masa kanak-kanak dan ingatlah satu perbuatan. Apakah perlu alasan untuk memutuskan, apakah anda tahu maksud dan arti berbuat. Kita yang sudah beranjak dewasa tentu akan menjawab dengan sangat beralasan. Mengapa kita harus bersekolah. Ibu bilang kita harus sekolah agar pintar dan hormati guru karena guru adalah orang yang memberi kita kepintaran. "Oh, perkataan tadi anda kecil" yang hanya mengetahui maksud sekolah baik. Anda dewasa akan menjawab dengan sangat beralasan karena kita sudah tak hanya mengetahui maksud saja tapi disertai arti. Kita salah, guru adalah orang yang memberikan ilmu dan ilmu membuat kita dapat pintar dan hormatilah guru dan ucapkan terima kasih sebagai orang yang mengamalkan pengetahuan dari sang maha mengetahui bukan karena dia lebih besar maupun lebih tua karena pengalaman pun adalah sebuah guru bagi kita.
Bersyukurlah orang yang berhasil memanfaatkan ilmu untuk mencapai apa yang dinginkan. Kita tahu kita masih menjawab pertanyaan mengapa kita harus sekolah. Kita harus tahu bahwa untuk menempuh titik pencapaian memerlukan proses, yaitu usaha-usaha. Semakin banyak berusaha semakin dekat pada mimpi. Berbicara mengenai mimpi dapat dihubung-hubungkan dengan tidur dan sekolah. Dulu saya bermimpi menjadi dokter setelah ibu saya memarahi dan menghentakan suara dengan keras ke telinga kanan. Bukan karena memberikan semangat agar saya percaya bahwa kelak saya tumbuh menjadi dokter tetapi karena dia kesal ketika mengajari bagaimana cara membaca dan menyebutkan satu kata. Ketika tidak dapat mengeja dokter ibu marah dan saya tidak paham mengapa saya menangis. Berbeda ketika saya tahu ibu cuma pernah bersekolah 6 tahun. Saya sudah tahu siapa dokter, dia adalah orang yang membuat saya kembali sehat dan bermain, saya ingin menyehatkan kembali orang sakit hanya karena satu alasan maksud pekerjaan dokter baik dan saya pernah merasakan.
Saya tidak memiliki lagi keinginan untuk menjadi seorang dokter karena dokter adalah pekerjaan berisiko dapat menyembuhkan orang atau dapat melangkahi mayat orang-orang seperti pembunuh berdarah dingin di film laga. Pria tegap berambut gondrong turun dari motor yang terlihat dari kendaraan lalu lalang melintasi jalan di depan sebuah hotel yang lebih tinggi dari gedung-gedung yang berderet karena seperti saya bilang tidur adalah kebutuhan penting dalam hidup terbukti gedung hotel dalam film lebih mewah dibanding gedung perkantoran, pusat perbelanjaan bahkan bank yang kita ketahui merupakan tempat benda terpenting. Dia berjalan tanpa sedikit pun ragu dalam setiap langkah yang selalu sama, tidak memendekan langkah dan memanjangkan langkah. Dengan pakaian serba hitam dan rapi dia memasuki lobi, melewati resepsionis, menaiki lift, masuk ke dalam kamar. Dia ambil senapan jarak jauh kedap suara yang sudah disiapkan di dalam lemari pakaian. Sambil mengatakan jenius dengan teknologi, alat mirip telepon genggam dalam saku celana bergetar menginformasikan bahwa target memesan taksi dan sudah dikonfirmasi dan dia kembali mengucapkan kata "jenius" jenius bersama komputermu kawan. Mari kita lakukan dengan pikiran.
Mari kita lakukan dengan pikiran. Lupakan jawaban mengapa kita harus bersekolah, kunci rapat pintu dan jendela, berbaringlah dengan nyaman, tekan sakelar mematikan lampu, tarik nafas dan hembuskan perlahan lalu bernafas dengan senada. Berdoalah kemudian membayangkan keindahan bukan memikirkan keindahan. Jika anda mempunyai cita-cita menjadi penyanyi bayangkanlah anda adalah penyanyi hebat dan paling terkenal di dunia, rasakan bagaimana respon bila ribuan orang ada dihadapan anda yang berdiri di atas panggung besar. Mereka rela berdesakan, meneriaki nama anda dan mengikuti perkataan anda, begitu berharga di mata mereka. Anda harus sejajar, maksud saya mendengar satu titik, melihat satu titik, dengarkanlah jam dinding berdetak, lihat kegelapan dengan menutup mata dan teruskanlah bermimpi menjadi penyanyi sampai masuk dalam mimpi.
Selamat malam.
Sekarang anda tidak mau mendengarkan saya. Hal kedua yang harus anda lakukan jika sulit tidur adalah berkhayal.
Terma kasih. Mohon maaf atas kesalahan penulisan bila anda kurang mengerti.