Entahkenapa sore ini teman seangkatan sekaligus sahabatku tapi berbeda jurusan, Arvin datang ke kamar kosanku dengan wajah yang suram. Matanya terlihat berat, dengan kantung mata yang menurun. Mulutnya sedikit membentuk huruf U terbalik. Dia langsung duduk di sampingku, dan meneguk botol minuman di tangannya.