Kau lagi lagi membuatku bertanya akan pertanyaan yang sama
Pertanyaan yang berulang ulang dan terus kuingikan jawabannya lagi dan lagi
Ku tahu kau mendengarkan ku?
Suaraku keras, lantang padat dan jelas, Ayo kuulang sekali lagi, Dimana?
Dimana?
Dimana yang kurang akan diriku?
Dimana yang berlebihan aku beri padamu?
Dimana?
Dimana kamu saat aku butuh?
Dimana akan ada aku yang selalu jadi tempatmu berkeluh kesah lelah menjalani hal hal duniawi yang kau sebut itu berat
Saat aku berdiri di belakangmu untuk menopang punggungmu, berdiri disampingmu untuk menggengam tanganmu
dan di depan mu untuk menatapmu dengan rasa rasa yang membuncah.
Dimana saat aku perlu bantuanmu?
Aku bukan benda mati aku punya hati, manusiawi bisa kecewa dan sakit hati, tapi bodohnya aku selalu menunggu.
Aku tidak perlu alasan untuk apapun itu yang telah kamu lakukan di belakangku, samping atau ya dimanapun kamu sembunyi.
Aku hanya bertanya satu pertanyaan Dimana?
Dimana kau bawa pergi setengah hatiku ? Ini hati yang pasti mati jika hanya ada setengah,
bukan ginjal yang mungkin bisa mmebuat orang bertahan hidup walau hanya punya setengah
Dimana kau hilangkan perasaan cinta yang selalu ada sebelumnya?
karena yang sekarang ada hnaya penyesalan yang tidak mampu menggenapi hatiku yang hilang.
Dimana ?
Kenapa sekalipun kau tidak menjawabku?
Kalau begitu aku ganti pertanyaan
Mengapa kau bawa pergi separuh hatiku dan tidak pernah kembali?
Mengapa kau membuatku menyesal pernah mengenal mu dan hari hari yang kini tandus bersamamu?
Mengapa juga kau tak mau menjawab?
