Program yang diadakan oleh Mahasiswa Kelas R4 Tehnik Informatika dalam rangka projek pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pelajar tentang bahaya cyberbullying serta cara-cara efektif untuk menghadapinya.
"Dalam sesi edukasi yang interaktif, pelajar diajarkan tentang berbagai bentuk cyberbullying yang mungkin mereka hadapi di dunia maya, mulai dari penghinaan hingga ancaman, serta dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari tindakan tersebut," Kata Muhammad Reo Guntur Rhamadhan usai melakukan kegiatan edukasi di Nulad Islamic Boarding School, Babakan, Ciomas Rahayu, Ciomas, Kabupaten Bogor, Sabtu, 14 Desember 2024
"Anak-anak perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan agar dapat melindungi diri dari cyberbullying. Penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa mereka tidak sendiri dan ada langkah-langkah yang bisa mereka ambil untuk melawan," sambung pria yang akrab disapa Guntur ini.
Dalam kegiatan ini, Guntur juga membagikan tips praktis kepada pelajar, seperti cara mengenali tanda-tanda cyberbullying, pentingnya menjaga privasi online, serta bagaimana melaporkan kasus cyberbullying kepada orang dewasa atau pihak berwenang.
Pelajar yang mengikuti program ini menunjukkan antusiasme tinggi, dengan banyak dari mereka aktif bertanya dan berbagi pengalaman pribadi terkait penggunaan internet.
Dirinya menuturkan Program pendampingan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pelajar sehingga mereka dapat lebih aman dan terlindungi saat berinteraksi di dunia maya.
Guntur juga berharap bahwa upaya ini dapat mendorong desa-desa lain untuk mengadakan program serupa guna melindungi anak-anak dari ancaman bullying.
Perlu diketahui, Selain Muhammad Reo Guntur Rhamadhan. Rekan Mahasiswa Jurusan Tehnik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Lain ikut turut memberikan edukasi terhadap pelajar diantaranya As'ad Humam Baihaqi, Ikrima Muthmainah, Rizki Bayu Setiawan, Petronela Dasilva Dan Wanjo Gamaliel Afra Kustandi.
