Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Mengungkap Isi Al-Qur’an Lebih Detail

3 Agustus 2012   09:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:17 562 0

Judul : Ensiklopedia Al-Qur’an & Hadis Per Tema Penyusun : Tim Alita Aksara Media Penerbit : Alita Aksara Media, Depok Tahun : I, Agustus 2011 Tebal : xxxii+1370 halaman Harga : Rp350.000,- Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, petunjuk hidup agar selamat dunia akhirat. Umat Islam sangat memerlukan Al-Qur’an. Tidak hanya untuk dibaca tiap hari, tiap shalat, tapi juga untuk dipelajari, direnungi, dan diamalkan. Bahkan, sebagian orang yang begitu cinta Al-Qur’an, sampai menghafalnya. Ini yang disebut para hufaz, penghafal Al-Qur’an. Saking hebatnya, tidak hanya hafal 30 juz dari awal Al-Qur’an, tapi banyak yang hafal dari akhir Al-Qur’an hingga awal: bolak-balik. Membaca Al-Qur’an adalah ibadah. Disebutkan, pahala membaca Al-Qur’an satu huruf saja bernilai besar. Ali bin Abu Thalib bahkan rela memberikan beberapa dinar emas untuk satu huruf Al-Qur’an yang diajarkan oleh seseorang. Di hari kiamat, Al-Qur’an akan memberikan syafaat, yakni penolong, bagi pembacanya. Tidak hanya syafaat, bahkan Allah menyebut bahwa orang yang membaca Al-Qur’an adalah ahli-Nya, hamba terdekat-Nya di dunia; di akhirat lebih-lebih. Orang yang membaca Al-Qur’an sama dengan orang yang tengah berdialog dengan Allah. Membaca Al-Qur’an memang penting. Tapi, lebih daripada sekadar membaca, Al-Qur’an perlu direnungi, lalu diamalkan. Pengamalan terhadap Al-Qur’an tidak mungkin tanpa lebih dulu direnungi dan dipelajari. Mempelajari berarti menggali isi Al-Qur’an sedalam-dalamnya. Buku ini memberikan jalan untuk mempermudah orang untuk menggali Al-Qur’an. Jika orang berupaya menggali Al-Qur’an sedalam-dalamnya, buku ini membedah isi Al-Qur’an sedetail-detailnya. Dalam proses penggalian Al-Qur’an, orang bertanya-tanya: apa saja isi Al-Qur’an? Buku ini memberi jawabannya. Jika orang bertanya-tanya, benarkah Al-Qur’an membahas semua hal? Buku ini menegaskan dengan setegas-tegasnya: ya. Tidak ada satu pun yang terlewat dalam Al-Qur’an. Demikian yang Imam Ghazali katakan tentang Al-Qur’an. Menariknya, selain memberi jawaban dan menegaskan bagaimana Al-Qur’an benar-benar mencakup segala hal tanpa ada satu pun yang terlewat, juga memberi tambahan pengetahuan dari sumber-sumber primer kedua setelah Al-Qur’an: hadis-hadis Nabi. Nabi sang penyampai Al-Qur’an kepada umat manusia sekaligus penjelas, interpretatornya. Orang-orang yang sulit memahami Al-Qur’an, langsung bertanya kepada beliau. Dari mulai masalah-masalah ibadah hingga masalah-masalah sosial. Dari masalah-masalah nyata, hingga masalah-masalah gaib. Kadangkala beliau memberi jawaban dengan Al-Qur’an, kadang dengan hadis. Di buku ini, pembaca akan dengan mudah dan cepat menemukan tema apa yang diinginkan. Enam ribu lebih ayat dalam Al-Qur’an dipecah-pecah ke dalam tema-tema detail. Ketebalan buku yang mencapai hingga hampir seribu lima ratus halaman ini memberi bukti serius dan ambisiusnya penggarapan buku sekaligus menggambarkan secara jelas bahwa Al-Qur’an memang berbicara banyak—bahkan semua—hal, tepat seperti dikatakan Imam Ghazali. Satu ayat Al-Qur’an saja, misalnya, kadang berbicara lebih dari satu masalah; masalah ibadah, masalah sosial. Masalah duniawi, masalah ukhrawi. Jika Aisyah, istri Nabi, ditanya bagaimana akhlak Nabi, lalu menjawab bahwa akhlak beliau adalah Al-Qur’an, maka buku ini dengan menjadi jalan bagi pembacanya untuk berakhlak seperti beliau: akhlak Al-Qur’an. Di jenisnya, buku ini terbilang langka. Meski di dalamnya tidak ada satu pun teks Arab, buku ini tetap punya kualitas dan bobot lebih. Bisa jadi pertimbangan ketebalan menjadi alasan tidak adanya teks Arab. Dibuat lebih dari satu jilid tampaknya dianggap tidak efisien. Pembaca umumnya tidak begitu berminat dengan buku berjilid-jilid yang terkesan berat dan repot. Dengan satu jilid, pembaca dianggap akan lebih mudah menikmati buku tanpa harus berpindah ke jilid lain. Segmen pembaca buku ini tampaknya sudah jelas: masyarakat umum, para pendidik dan pengajar Islam, pelajar Islam, dengan tingkat pendidikan dan latar belakang yang berbeda-beda; tingkat menengah hingga perguruan tinggi. Ini memang buku berbobot yang disajikan secara sederhana, dan pembaca tidak akan sampai mengerutkan dahi manakala membacanya. Sebaliknya, pembaca akan menikmati lembar demi lembar buku, tema demi tema yang tersaji, judul demi judul yang detail, dan pada akhirnya akan terpuaskan. Berbagai pertanyaan di benak akan terjawab, berbagai keraguan akan teryakinkan, dan berbagai kebimbangan akan tertegaskan. Namun demikian, sebagai sebuah karya, seperti halnya karya-karya lainnya, tetap tidak lepas dari rumus: tidak ada gading yang tak retak. Ini buku tebal, bisa jadi orang sebenarnya akan membelinya, tapi kemudian mengurungkan. Jadi hanya soal teknis pembelian yang sebetulnya tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan manfaat yang bakal didapatkan dari buku berkualitas ini. Selamat membaca.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun