Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kesenian Tari Zapin dalam Melestarikan Ragam Budaya di Indonesia

29 Juni 2024   17:05 Diperbarui: 29 Juni 2024   17:07 92 1
Tari Zapin merupakan dari bahasa arab yaitu “Zafn” yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Sebutan zapin umumnya dijumpai pada Sumatera Utara dan Riau, sedangkan pada Jambi, Sumatera Selatan serta Bengkulu menyebutnya dana. Julukan bedana ada pada Lampung, sedangkan di Jawa umumnya menyebut zafin. masyarakat Kalimantan cenderung memberi nama jepin, di Sulawesi disebut jippeng, serta di Maluku lebih akrab mengenal dengan nama jepen. ad interim di Nusa Tenggara dikenal menggunakan julukan dana-dani.

Tari Zapin merupakan salah satu jenis tarian rakyat Melayu tradisional. Tari ini merupakan satu berasal beberapa jenis tarian Melayu yang masih eksis hingga saat ini . Berdasarkan sejarah, di mulanya tarian ini ialah menjadi tarian hiburan di istana setelah dibawa asal Hadramaut, Yaman oleh para pedagang Arab pada awal abad ke-16. di masa itu negeri Johor menjadi pengganti peranan Malaka menjadi sebuah entrepot antarabangsa pada kurun ke-16. Hal ini bisa dipandang dari perkembangan ciptaan tari Zapin yg identik menggunakan budaya Melayu juga dalam hal berpantun. seniman serta budayawannya mampu menghasilkan seni tradisinya, tidak berhenti akan tetapi penuh dinamika yang selalu dapat diterima pada setiap keadaan.

Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan menjadi media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan. Musik pengiringnya terdiri berasal indera musik petik gambus, rebana, gendang, rebab alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas atau marakas. Biola tidak tergolong menjadi sejenis alat muzik tarian Zapin namun terdapat anggapan keliru dalam kalangan rakyat. Ini disebabkan muzik yang didapatkan rebab mempunyai persamaan dengan tabrakan biola.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun