[caption id="attachment_138465" align="aligncenter" width="640" caption="Poster "][/caption]
Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides (2011) ★★☆☆ Directed by: Rob Marshall Starring: Johnny Depp, Penelope Cruz, Geoffrey Rush, Ian McShane Siapa yang tidak kenal dengan Kapten Jack Sparrow? Berkat peran tersebut, Johnny Depp berhasil menjadi nominator piala Oscar untuk pertama kalinya, walaupun tidak menang. Ya, memang Kapten Jack Sparrow sangat fenomenal dengan tingkah lakunya yang unik, flamboyan, ceroboh, pemabuk tetapi sangat rasional dan cerdik. Johnny Depp berhasil memerankan karakter ini dengan sangat baik (juaranya tetap Edward Scissorhands), dengan mendapat sedikit pengaruh dari karakter gitaris The Rolling Stones yaitu Keith Richards (yang juga berperan sebagai ayah Jack Sparrow). Selain kepada Johnny Depp, kita juga harus berterima kasih kepada Ted Elliott dan Terry Rosio yang sudah menciptakan karakter Jack Sparrow ini. Dalam film pertamanya,
The Curse of the Black Pearl, karakter Jack Sparrow sangat karismatik dan mencuri banyak perhatian publik sinema dunia. Berkat keuntungan dollar dan sambutan positif dari kritikus, Johnny Depp mau memainkan karakter ini untuk 3 film lanjutannya. Tetapi sangat disayangkan, pada film ke-4 ini, dengan sub-judul
On Stranger Tides, Kapten Jack Sparrow sudah kehilangan karismanya. Saya berani mengatakan ini karena memang dalam
installment ke-4 dari
franchise Pirates of the Caribbean yang berjudul
On Stranger Tides ini Johnny Depp sudah "kelelahan" untuk memerankan karakter Jack Sparrow. Apa sebenanrnya kisah dari
On Stranger Tides? Pada akhir film ke-3 yang berjudul
At World's End, para penonton sudah diberikan petunjuk tentang
the fountain of youth alias air mancur kehidupan. Pada akhir film tersebut, diperlihatkan peta yang mengarah pada lokasi air mancur tersebut dan terlihat bahwa Jack Sparrow sedang dalam pencariannya. Inilah yang dijadikan premis pada film ke-4 ini, yang mendapat inspirasi dari buku
On Stranger Tides karangan Tim Powers. Dalam perjalanan pencarian air mancur kehidupan tersebut, seperti biasa, Jack Sparrow bertemu lagi dengan musuh lamanya, Kapten Barbossa (Geoffrey Rush) dan petualangan baru. Mulai dari putri duyung (jangan bayangkan putri duyung manis a la
The Little Mermaid), zombie, raja Spanyol, para bajak laut lain, dan dua orang yang menjadi karakter tambahan baru yaitu mantan Jack Sparrow, Angelica (Penelope Cruz sedang hamil ketika syuting film ini) dan ayah Angelica, Blackbeard (Ian McShane), yang menjadi
main antagonis pada film kali ini. Tanpa disangka bahwa Blackbeard juga sedang mengincar air mancur kehidupan tersebut karena menurut legenda dan mitos, air mancur tersebut bisa membuat orang yang meminumnya hidup abadi. Maka dari itu, bersama-sama Jack Sparrow, Angelica, Barbossa, dan Blackbeard mencari keberadaan air mancur kehidupan. Alur yang tersaji tidak semenarik ketiga film terdahulu, agak sedikit lambat tetapi masih banyak ledakan di sana-sini. Dan minus kejutan cerita. Kali ini yang menjadi kapten atau sutradara bukannlah Gore Verbinski, yang sudah menyutradarai ke-3 film
Pirates of the Caribbean, melainkan Rob Marshall. Dia adalah koreografer yang menjadi sutradara. Hollywood dibuat terpesona dengan
Chicago, namun rasanya Rob Marshall merupakan pilihan yang kurang tepat untuk menyutradarai film aksi bajak laut. Dia bukan sutradara yang jelek tetapi film aksi bukanlah bidangnya. Mungkin ini yang menjadi salah satu faktor bahwa film ini kurang meyakinkan. Namun saya beranggapan karena pembuatan film ini dikatakan terpaksa karena ingin mendulang dollar. Memang
franchise Pirates of the Caribbean sangat komersil, dengan fakta bahwa film ini sendiri sudah meraup untung 1 milliar dollar lebih. Juga pada kenyataan film ini latah mengikuti tren 3D, yang mana sebelum dirilis, film ini dikompres kembali dalam format 3D. Saya menyarankan untuk menonton yang reguler saja, sebab efek 3D yang dihasilkan kurang meyakinkan dan tidak berasa. Karakter baru sedikit menolong pada film yang untuk pertama kalinya mengambil lokasi syuting di Hawaii, yaitu Angelica. Penelope Cruz berhasil membawakan karakter ini dengan baik, dengan tambahan aksen Spanyol yang menambah daya tarik. Dia bisa menyeimbangkan karakter Jack Sparrow yang sudah cukup kelelahan. Mungkin saran dari saya agar Johnny Depp berhenti memainkan karakter ini, sebab bila terus dipaksakan, karakter Jack Sparrow akan kehilangan daya magisnya dan sudah tidak terlihat keren lagi. Karaketer Blackbeard juga cukup membantu, karena karakter ini merupakan salah satu karakter mitos dalam dunia bajak laut. Ian McShane masih mampu memperlihatkan kebengisannya. Secara keseluruhan, cerita film ini tidak terlalu jelek dan masih enak untuk dinikmati. Penonton masih bisa melihat mitos-mitos dan legenda tentang bajak laut bahwa bajak laut percaya dan diliputi dengan hal-hal mistis. Tetapi semuanya sudah tidak terlalu segar sepeti film pertamanya. Memang sulit bagi sebuah film
sequel untuk menandingi kualitas film pertamanya. Tetapi ini adalah film hiburan, penonton datang membeli tiket dan
popcorn, masuk ke bioskop, mendapat hiburan yang lumayan, dan keluar dengan senyum. Inilah formula yang selalu Hollywood pakai, hingga mereka mendulang dollar yang banyak, dan berhenti bila dollar tersebut sudah tidak ada lagi. Sangat berbeda ketika pertama kali diramalkan bahwa film tentang bajak laut tidak akan meledak di
box office. Saya yakin bahwa dua sampai tiga tahun ke depan akan ada film ke-5 dari
Pirates of the Caribbean. Saran saya, cukup sampai film ke-4 ini saja, dan biarkan Johnny Depp melepas karakter Jack Sparrow ini. Apakah film ini layak tonton? Cukup layak ditonton terutama untuk yang menggandrungi Jack Sparrow. Tetapi jangan membayangkan Jack Sparrow seperti film pertamanya, karena Jack Sparrow di sini sudah kehilangan angin untuk berlayar. (FBS) *Jangan keluar dari teater sebelum
credit title selesai karena akan ada scene tambahan.
Enjoy the movie, mates!
KEMBALI KE ARTIKEL