[caption id="attachment_149315" align="aligncenter" width="614" caption="Poster "][/caption]
Drive (2011) ★★★★ Directed by: Nicolas Winding Refn Starring: Ryan Gosling, Carey Mulligan, Bryan Cranston, Albert Brooks, Christina Hendricks, Ron Perlman, Oscar Isaac Ketika membaca premis film ini sekitar setahun lalu di
/film, saya hanya berpikir, OK, Hollywood kembali mengadaptasi sebuah buku untuk dijadikan film dan masih malas untuk membuat cerita asli. Yang unik adalah buku yang diadaptasi bukanlah buku terkenal atau
mainstream, melainkan buku yang cukup
edgy dan terkesan
pulp fiction dengan judul
Drive. Saya belum membaca bukunya tapi dengan membaca premisnya sudah sangat tertarik untuk tahu lebih lanjut tentang film ini.
Drive berkisah tentang seorang pengemudi (Ryan Gosling,
this year's hottest leading man in Hollywood) yang bekerja sebagai montir di Los Angeles tetapi memiliki pekerjaan sampingan sebagai
stunt driver untuk film Hollywood dan supir bayaran untuk tindak kriminal. Untuk "pekerjaan" yang terakhir disebutkan ini, dia memiliki aturan 'bekerja selama 5 menit' dan lebih dari itu di luar tanggung jawabnya. Lalu, kehidupan sang pengemudi ini berubah ketika ia mulai berkenalan dengan seorang perempuan bernama Irene (Carey Mulligan,
the English roses) yang ternyata telah bersuami dan memiliki anak laki-laki. Ternyata hubungan ini membawa si pengemudi ke dalam lingkaran kejahatan, ketika satu persatu masalah datang mulai dari bos sang pengemudi sendiri, Shannon (Brian Cranston), suami Irene, Standard (Oscar Isaac), Yahudi yang mengaku seorang Italia, Nino (pemeran
Hellboy, Ron Perlman) hingga pada bos mafia, Bernie (
the outstanding Albert Brooks). Cerita yang terkesan "kacangan" ini ternyata mengejutkan banyak pihak (sukses di berbagai festival film) dan berhasil memutarbalikkan tentang stereotipe film aksi Hollywood. Lalu, apa yang dirasa spesial dari
Drive? Pertama,
Drive bukanlah tipikal film aksi/noir khas Hollywood. Ukuran aksi di sini mengacu pada film-film
arthouse yang umumnya berjalan lambat tetapi lebih mementingkan detil. Banyak sekali unsur kekerasan yang sangat sadis pada
Drive yang ternyata disensor habis-habisan oleh LSF
*. Uniknya adalah
Drive tidak menampilkan banyak aksi kejar-kejaran mobil padahal film ini sendiri berbicara tentang seorang pengemudi mobil. Ternyata itulah tujuan
Drive menurut saya, bahwa aksi hanyalah sebuah hidangan sekunder yang akan menempel pada karakter-karakter yang ada di film tersebut.
Drive adalah tipe film yang sebenarnya memiliki cerita "diluar film" yang jauh terjadi sebelum film itu dimulai. Penonton tidak diberikan banyak keterangan tentang latar belakang si pengemudi tanpa nama ini. Tapi ketika film masuk dari
scene pertama (
opening film yang sangat mengagumkan, jangan telat untuk masuk ke dalam bioskop), perlahan penonton mencoba untuk mengerti pikiran si karakter utama tersebut. Semua berhasil dibawakan dengan sangat baik oleh Ryan Gosling (
his best role since Half Nelson and Lars and the Real Girl), yang memberikan intensitas pada tokoh ini; mulai dari gestur tubuh, tatapan mata, hingga dialog yang sedikit. Penonton bisa merasakan kesendirian sang pengemudi ini. Saya menyebut dia sebagai tokoh yang
anti-hero, karena dia tidak melakukan kebaikan tetapi malah melakukan kejahatan yang dilakukanya sebagai tujuan hidup. Sangat pas ketika pilihan musik latar yang dipakai adalah lagu
A Real Hero oleh College yang menampilkan Electric Youth (saya sarankan untuk
mendownload soundtrack dari
Drive ini, Cliff Martinez membuat musik latar yang luar biasa). Lagu ini menjadi simbol tersendiri dan terlihat dari pesan di
liriknya. Juga bagaimana si pengemudi berinteraksi dengan tokoh lain, interaksi itu tidak disampaikan dengan banyak dialog tapi lebih kepada diam yang simbolis. Simbolisasi itu terlihat dari gerakan kamera dari Newton Thomas Sigel (
The Usual Suspect,
X-Men,
X2) yang berhasil menangkap momen kesepian sang pengemudi. Favorit saya adalah adegan kekerasan yang terjadi di dalam lift antara si pengemudi, Irene, dan pembunuh bayaran. Kamera bisa bergerak luas di medium yang sempit. Inilah salah satu gaya film
noir yang berhasil
Drive bangun. Bahwa, media ditangkap secara lambat dan puitis. Intensitas lambat ini tidak mengurangi sisi aksi dari
Drive tetapi malah menambah ketegangan baru. Mungkin teknik kamera dari Sigel ini salah satu yang terbaik untuk tahun 2011 ini (namun belum bisa mengalahkan artistik kamera indah dari Emmanuel Lubezki di
The Tree of Life). [caption id="attachment_149317" align="aligncenter" width="579" caption="Adegan di lift antara Irene (Carey Mulligan), si pengemudi (Ryan Gosling), dan pembunuh bayaran."][/caption] Berterimakasihlah saya bahwa pada akhirnya
Drive tidak menjadi sebuah film aksi-standar Hollywood (semula akan disutradarai oleh Neil Marshall serta dibintangi oleh Hugh Jackman, sudah terbayang kan akan seperti apa?) dan dipegang kendalinya oleh Nicolas Winding Refn, sutrada berbakat asal Denmark yang memiliki gaya penyutradaan tersendiri. Refn memliki intuisi tersendiri terhadap film yang ia buat sebab dia membawa
Drive menjadi sebuah
homage untuk film-film kelas B (lihat warna pink dan pemilihan
font yang sangat film B). Inilah nilai lebih
Drive. Karya Refn lain yang patut untuk ditonton adalah
Bronson dan
Valhalla Rising, yang keduanya memiliki sisi artistik menarik dan bisa dikatakan sebagai ambisi Refn. Tidak heran bila Refn meraih penghargaan sutradara terbaik di Festival Film Cannes 2011 ebrkat film
Drive.
Drive bukanlah film manis yang akan memenangkan Oscar sebagai film terbaik.
Drive adalah film keras dan brutal yang berbicara tentang karakter manusia. Banyaknya karakter kuat pada film ini, bahkan untuk para pemeran pendukung sekalipun seperti karakter Blanche yang diperankan dengan sangat baik oleh aktris bombshell Christina Hendricks. Buat saya,
Drive adalah film terbaik tahun 2011. Kompleksitas pada film ini sederhana tetapi menggunakan gaya penyampaian yang elegan. Juga
Drive adalah tipe film yang ketika Anda tonton beberapa kali, Anda akan memiliki interpretasi yang berbeda. Inilah bagi saya kekuatan sebuah film bahwa film itu tidak memiliki satu sudut pandang penilaian. Saya ingat bahwa akhirnya saya harus berdebat dengan teman saya tentang
Drive. Penonton masing-masing akan memiliki "cerita sendiri" tentang
Drive. Ditambah dengan
open ending yang akan membuat Anda tersenyum puas ketika meninggalkan bioskop. Tidak ada yang benar dan salah ketika selesai menonton
Drive. Dan tentunya fungsi film sebagai hiburan tercapai dalam
Drive.
Drive mampu mengumpulkan para pecinta film aksi maupun film seni. Sangat saya rekomendasikan bagi Anda yang ingin menonton film bagus. (FBS)
*Catatan singkat untuk LSF (Lembaga Sensor Film) bahwa tidak seharusnya terlalu banyak memotong adegan yang mengandung unsur kekerasan atau terkesan porno. Karena menurut saya, pemotongan itu bisa menganggu pesan yang ingin disampaikan dari film tersebut. Seperti contoh pemotongan adegan di ruang ganti para penari telanjang itu sangat menganggu. Bahwa disitulah beberapa kunci film
Drive sedang diungkapkan dan apabila dipotong hanya untuk menghindari tampilan payudara, sangatlah salah.
Drive memang sudang dirancang sebagai film dengan rating R (
restricted) atau terlarang. Sebenarnya ini bukan beberapa kali LSF memotong seenaknya adegan kekerasan atau telanjang, terlihat beberapa kali dalam film
Biutiful atau film-film yang saya tonton di festival film. Anehnya, adegan kekerasan dan telanjang bisa dipotong tetapi adegan ketika memakai obat terlarang bisa atau pantat mulus Ashton Kutcher dalam
No Strings Attached bisa lulus sensor. Setidaknya untuk urusan rating harus sadar pada diri sendiri. Saya menemukan ada orang tua yang mengajak anaknya menonton
Drive padahal sebenarnya sangat dilarang. Tontonlah film yang cukup untuk umur Anda. Tentunya ini bisa berjalan bila ada kerja sama yang baik antara pihak LSF, pengelola bioskop yang memperketat aturannya, dan kesadaran penonton sendiri. **Minngu depan saya akan mem-publish 10 film terbaik versi saya sendiri :D
KEMBALI KE ARTIKEL