Sebuah kisah pergulatan batin/nurani seorang ilmuwan, pencipta senjata api Ak-47 dirilis media.
Mikhail Kalashnikov, Sang Penemu dan pencipta senjata serbu ini merasa gelisah dan dikejar rasa bersalah atas senjata ciptaannya. Nuraninya terus mengejarnya sampai menjelang akhir hidupnya pada Desember 2013 lalu atas begitu banyak nyawah anak manusia yang dicabut oleh senjata buatannya ini. Bahkan ia sempat membagikan kegelisahan hatinya, rasa bersalahnya ini kepada pemimpin tertinggi agamanya dan ditanggapi dengan tanggapan positif yang bisa saja menenangkan untuk sementara waktu bahwa "saat senjata digunakan untuk membela tanah air, maka Gereja mendukung baik pembuat maupun serdadu yang menggunakan senjata itu." Namun apakah pernyataan pemimpin agamanya ini lantas mampu menghapus kegelisahan hatinya dalam rupa tanya: "Rasa sakit dalam jiwa saya tak tertahankan. Saya terus mencari jawaban untuk satu pertanyaan: jika senjata ciptaan saya mencabut nyawa seseorang, apakah saya berdosa atas kematian orang itu, bahkan jika orang itu adalah musuh?" (Kompas.com)
KEMBALI KE ARTIKEL