Sudah habis
tisue segulung pemberianku tetapi tangisan wanita itu belum reda. Mata dan hidungnya sudah semerah saga. Tubuhnya terus bergetar lantaran tangisan tetahan di ujung tenggorokan. Sesekali ia melap air mata yang meleleh di pipinya. Kemudian memeras ingus yang keluar dari kedua lubang hidung mancungnya bak menara gading.
KEMBALI KE ARTIKEL