Garis memang dasar utama yang menentukan kesan mata terhadap sebuah objek. Objek boleh sama, tetapi apabila dipotret dari sudut yang berbeda, akan menghasilkan kesan yang berbeda pula di hati para penikmatnya. Inilah dialog antara sebuah karya seni dan para penikmatnya. Dialog ini tidak kasat-mata tetapi dari mata turun ke hati yang kemudian naik ke otak untuk menemukan kata yang tepat dalam mengungkapkan rasa yang berkecamuk di dalam hati terkait apa yang telah dipersepsi oleh mata. Karena itu, foto sebagai sebuah karya seni memiliki kekuatan untuk mempengaruhi sikap batin seseorang terhadap kenyataan yang ditampilkan dalam gambar, bisa juga mengubah persepsi yang keliru selama ini tentang hal yang ditampilkan, bahkan  menggerakan tangan dan kaki untuk bertindak sesuatu terkait dengan kenyataan yang ditampilkan dalam sebuah foto. Inilah dasar mengapa sebuah lukisan atau foto dapat berbicara jauh lebih banyak dibandingkan kata-kata yang tertuang di dalam sebuah teks.
KEMBALI KE ARTIKEL