Judul postingan ini mungkin membuat pembaca bingung dan bertanya-tanya: apa sih hubungannya dari keempat hal ini? Bagi yang suka berpikir parsial dan terkotak-kotak, selintas AFTA tidak ada kaitannya dengan Sawit, dengan masyarakat adat, dengan ketahanan pangan, apalagi dengan kelestarian hutan. Tetapi bagi yang menyukai pola pikir ‘jaringan’ ibarat jejaring laba-laba akan mudah memahami dan menangkap keterkaitan keempat hal ini karena dilandasi oleh kesadaran bahwa tidak ada satu pun kenyataan di bumi ini yang berdiri sendiri terlepas dari yang lain. Dalam pola pikir seperti ini, realitas yang satu selalu bertalian erat baik secara langsung maupun taklangsung dengan realitas lain membentuk apa yang dinamakan oleh para filsuf postmodernisme sebagai ‘jaring-jaring kehidupan’ (fritjof capra: 2001). Menurut aliran pemikiran ini, apa pun selalu punya pertalian erat dengan yang lain jika diteliti lebih jeli dan direfleksikan lebih mendalam.